Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) membidik pertumbuhan bisnis positif di tahun ini. Manajemen berharap, angka pendapatan secara konsolidasi bisa mencapai angka di kisaran Rp 15 triliun.
Corporate Secretary Tigaraksa Satria Syahrizal Sabir menyatakan, target pendapatan sebesar Rp 15 triliun tersebut setara dengan pertumbuhan sekitar 6%-8% dibandingkan pendapatan di tahun 2023. Namun sayang, TGKA belum bisa memberi detail terkait kinerja keuangan tahun 2023.
“Data pasti mengenai realisasi pendapatan dan laba TGKA tahun 2023 belum bisa kami sampaikan di sini, karena masih menunggu terbitnya laporan Keuangan audited tahun buku 2023 pada bulan Maret 2024 ini,” ungkap Syahrizal, kepada Kontan.co.id, Kamis (7/3).
Baca Juga: Ini Strategi Tigaraksa Satria (TGKA) untuk Capai Target Pertumbuhan di 2024
Untuk menjaga pertumbuhan bisnis di tahun ini, TGKA berupaya mencapai pertumbuhan organik dari principal-principal lama. Strategi ini dijalankan dengan cara memperbaiki proses distribusi, sehingga ketersediaan produk di outlet lebih terjaga, menambah outlet coverage, dan yang tak kalah penting adalah dukungan aktivitas promosi dari principal.
Selain itu, TGKA juga tetap menambah prinsipal-prinsipal baru yang produknya berkualitas dengan harga yang kompetitif, dan dibutuhkan masyarakat.
Syahrizal menambahkan, TGKA saat ini juga fokus pada penambahan area coverage & penambahan SKU/jenis produk dari Cold chain product yang masih banyak peluang untuk dikembangkan.
“Beberapa aktivitas yang kami lakukan di lini bisnis ini antara lain meningkatkan awareness masyarakat terhadap pruduk-produk Cold chain, serta meningkatkan penjualan melalui channel-channel distrbusi yang baru,” tandasnya.
Pada kuartal III 2023, pendapatan TGKA adalah sejumlah Rp 10,84 triliun atau naik sekitar 11,61% terhadap pendapatan periode yang sama tahun 2022.
Secara rinci berdasarkan segmen, kontribusi paling besar berasal dari penjulan susu, makanan ringan dan kebutuhan rumah tangga senilai Rp10,41 triliun. Kemudian penjualan buku pendidikan senilai Rp208,59 miliar, dan pendapatan dari penjulan gas (LPG), kompor dan blender senilai Rp220,59 miliar.
TGKA mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp345,46 miliar, alias naik 7,44% secara year-on-year (yoy) dibandingkan kuartal III/2022 yang sebesar Rp321,55 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News