kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) klaim pertumbuhan pengiriman 15%


Rabu, 14 Agustus 2019 / 22:03 WIB
 Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) klaim pertumbuhan pengiriman 15%
ILUSTRASI. JNE Express


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) akan terus lakukan inovasi hingga penambahan sarana-prasana pengiriman barang. Adapun hal tersebut lantaran pertumbuhan volume pengiriman yang mencapai 15%.

Muhammad Feriadi, Direktur Utama JNE menyebutkan bahwa sebagai pemain lama dengan konsep binsnis lama pihaknya merasa harus berbenah guna mengatasi persaingan di era teknologi yang notabene bersaing dengan perusahaan yang memiliki sumber daya teknologi yang lebih maju dan modal yang besar.

Baca Juga: Setelah Go pay, kini JNE jalin kerjasama dengan OVO

"Makanya, kami melakukan inovasi dengan Go-Pay untuk sistem pembayaran cashless," ujarnya kepada kontan.co.id, Rabu (14/8).

Selain itu, inovasi yang lainnya yang dibuat oleh JNE dengan membangun megahub. Nantinya, fasilitas yang akan selesai pada Q1/2020 diharapkan mampu mengurangi tingkat error dan mempercepat sortir barang sehingga waktu pengiriman hingga ke konsumen semakin cepat.

Sedangkan dari sisi sarana dan prasarana, Feriadi menyebutkan pihaknya juga terus menambah sumber daya armada dan jaringan JNE sendiri. "Dibandingkan tahun lalu tumbuh 15% baik armada maupun jaringan," terangnya.

Secara rinci disebutkan untuk jaringan JNE sendiri pihaknya memiliki 7.000 jaringan di seluruh Indonesia. Kemudian, dari sisi armada, khsusunya roda empat pihaknya memiliki sebanyak 4.000 unit. Penambahan sarana dan prasarana itu sendiri juga lantaran bertumbuhnya volume pengiriman barang per hari.

Baca Juga: Kini, kirim paket via JNE bisa bayar pakai Go-Pay

Dia memaparkan saat ini per harinya JNE mengirimkan sebanyak lebih dari 1 juta paket yang mana apabila dibandingkan tahun lalu rata-rata per hari tak mencapai 1 juta paket. "Jadi kami benar-benar merasakan pertumbuhannya," lanjutnya.

Feriadi yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) menyatakan bahwa pertumbuhan tersebut juga seiringan dengan perkembangan dari e-commerce. "Hingga akhir tahun nanti, kami memproyeksikan volume pertumbuhan pengiriman paket sekitar 15%," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×