Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI), emiten pertambangan terbesar di Indonesia, bersama anak usahanya PT Kaltim Prima Coal (KPC), telah mengadopsi teknologi digital secara progresif dalam operasional pertambangan. Filosofi "More than Mining" menjadi landasan dalam setiap langkah strategis yang diambil KPC, baik sebagai perusahaan maupun sebagai bagian dari komunitas yang lebih luas.
KPC telah mengakselerasi berbagai inisiatif digitalisasi yang bertujuan untuk menyederhanakan proses operasional, memperbaiki kualitas pengambilan keputusan, dan pada akhirnya meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Salah satu inisiatif strategis utama adalah implementasi Mine-to-Market (M2M) Digitalization, yang mencakup sistem seperti Advanced Blending Optimization (ABO), Coal Flow Coordination Centre (CFCC), Project Execution Dashboard, dan Road Heatmap.
Proyek-proyek ini dirancang untuk meningkatkan transparansi end-to-end, mulai dari perencanaan tambang hingga pemasaran, serta memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap kinerja operasional.
ABO dikembangkan untuk mengoptimalkan kualitas batubara guna meningkatkan pendapatan perusahaan dengan memilih kombinasi produk dari berbagai kualitas sesuai kebutuhan pelanggan. CFCC bertujuan melacak kinerja seluruh rantai pasok, mulai dari pit hingga port, dengan mengintegrasikan data dari berbagai departemen ke dalam satu sistem dashboard terpadu yang memberikan transparansi penuh dan efektivitas pengambilan keputusan oleh manajemen.
Project Execution Dashboard dan LOM Dashboard digunakan untuk memantau kemajuan proyek infrastruktur kritikal, sedangkan Road Heatmap memberikan informasi kondisi jalan yang membutuhkan perbaikan berdasarkan data kecepatan kendaraan dan kondisi permukaan jalan.
Selain itu, KPC juga mengoperasikan Fleet Management System (FMS) sebagai sistem kendali operasi alat berat, yang memungkinkan pemantauan kinerja secara real-time dan mempercepat penanganan penyimpangan dari target.
Inovasi digital lainnya juga diterapkan melalui aplikasi seperti Miners Apps, Real-time Dashboard, dan Control Tower Divisional, yang semuanya mendukung pengambilan keputusan berbasis data dan peningkatan manajemen kinerja.
Sejak tahun 2021, dalam upaya mendukung transformasi digital, PT Kaltim Prima Coal (KPC) membentuk tim khusus bernama Digital Centre of Excellence (DCoE). Tim ini memiliki peran strategis dalam mendorong percepatan digitalisasi di seluruh lini perusahaan, tidak hanya melalui pengelolaan proyek-proyek digital, tetapi juga dalam membangun budaya kerja yang digital dan inovatif.
Untuk mendorong budaya perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) dan inovasi di lingkungan kerja, KPC mengembangkan aplikasi Ideku sebagai wadah formal untuk menyampaikan, menilai, dan mengelola proyek-proyek improvement.
Aplikasi ini tidak hanya menampung ide dari seluruh karyawan, tetapi juga mengatur proses eksekusi berdasarkan skala dampak finansial melalui tahapan yang sistematis. Dengan adanya Ideku, pengelolaan proyek improvement menjadi lebih terstruktur, terdokumentasi, dan terintegrasi dengan proses pengambilan keputusan di perusahaan.
“Digitalisasi merupakan elemen kunci yang membantu pertumbuhan perusahaan. BUMI berkomitmen untuk terus memperkuat upaya digitalisasi guna memastikan keunggulan dan daya saing perusahaan, sebagai bentuk nyata penerapan prinsip Good Mining Practice,” kata Chief Executive Officer KPC, Ashok Mitra, dalam keterangannya, Sabtu (14/6)
Selanjutnya: IHSG Diprediksi Ditutup ke Level 7.609 di Akhir Tahun, Ini Saham yang Bisa Dicermati
Menarik Dibaca: iPhone 13 Pro Max Harga Juni 2025 Turun! Cek Fitur Lengkapnya & Kelebihannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News