Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri farmasi Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan positif. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, sektor ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,01% pada triwulan II 2024.
Ekspor industri farmasi dan obat bahan alam dari Januari hingga September 2024 mencapai US$ 639,42 juta atau sekitar Rp 9,9 triliun. Kenaikan ini didorong oleh kontribusi perusahaan farmasi lokal yang mampu bersaing di pasar global.
Salah satu perusahaan yang mencatat kinerja signifikan adalah PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) atau Pyfagroup. Perusahaan ini masuk dalam 10 emiten farmasi terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan kapitalisasi pasar.
Baca Juga: Pyridam Farma (PYFA) Fokus Kembangkan Consumer Health dan Kecantikan pada 2025
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024, penjualan PYFA melonjak 123% menjadi Rp 1,16 triliun pada kuartal III/2024 dibandingkan R p520,47 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan ini terutama didorong oleh penjualan produk farmasi, produk estetika, dan jasa maklon yang mencapai Rp 1,29 triliun, naik dari Rp 617,8 miliar tahun sebelumnya.
PYFA mengembangkan ekosistem bisnis yang mencakup penelitian dan pengembangan (R&D), manufaktur obat resep dan nonresep, layanan contract development and manufacturing organization (CDMO), serta distribusi alat kesehatan.
Perusahaan juga mempercepat kerja sama dengan XtalPi dalam pengembangan R&D Center berbasis AI dan robotik di Cikarang untuk meningkatkan akurasi penelitian dan pengembangan obat.
Baca Juga: Anak Usaha Pyridam Farma (PYFA) Raih Kredit Investasi Rp 120 Miliar dari Bank Mandiri
Selain itu, PYFA memperluas bisnis ke sektor consumer health dan personal care melalui unit Pyfahealth dan Pyfabeauty. Perusahaan juga terus memperluas jaringan distribusi agar produk lebih mudah diakses konsumen.
Ekspansi strategis dilakukan melalui berbagai bentuk kemitraan, termasuk joint venture, contract manufacturing, dan distribusi eksklusif dengan mitra di dalam maupun luar negeri.
Menurut Chief Commercial Officer PYFA, Antes Eko Prasetio, model bisnis ini memungkinkan perusahaan mempercepat pengembangan kapabilitas strategis dan ekspansi pasar domestik serta internasional tanpa investasi besar dalam infrastruktur baru.
"PYFA juga berupaya meningkatkan portofolio di luar bisnis farmasi utama dengan memperkuat lini consumer healthcare dan kecantikan melalui Pyfahealth dan Pyfabeauty," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (20/2).
Baca Juga: Pyridam Farma (PYFA) Adopsi Teknologi AI Untuk Proses Riset dan Pengembangan
Dengan strategi ekspansi dan akuisisi kapabilitas yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, PYFA optimistis untuk terus memperkuat posisinya di industri kesehatan Indonesia dan menargetkan pertumbuhan lebih tinggi di masa depan.
Selanjutnya: Revisi UU Migas Bakal Dilanjutkan, Aspermigas Minta Aspirasi Ini
Menarik Dibaca: Promo Guardian 20 Februari-5 Maret 2025, Cairan Softlens Tambah Rp 1.000 Dapat 2
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News