Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) melihat prospek cerah industri alat kesehatan pada 2026. Emiten alat kesehatan ini menyiapkan sejumlah agenda ekspansi seiring meningkatnya permintaan, terutama dari pasar domestik.
Direktur Sales & Marketing OMED, Louis Hartanto, mengatakan kebutuhan alat kesehatan masih terus tumbuh. Hal ini ditopang rencana pembangunan rumah sakit baru di berbagai daerah, termasuk Lombok Utara, Kalimantan Timur, Balikpapan, hingga Rumah Sakit Kardiologi Emirates–Indonesia (KEI) di Solo.
Pembaruan sistem rujukan BPJS juga dinilai akan mempercepat proses rujukan pasien ke fasilitas kesehatan yang lebih kompeten, sehingga penggunaan alat kesehatan habis pakai berpotensi naik.
Baca Juga: Jayamas Medica Industri (OMED) Raih Kinerja Moncer Hingga Kuartal III-2025,
Namun, OMED juga mengantisipasi potensi penurunan pendapatan dari segmen pemerintah akibat risiko pemangkasan anggaran alkes pada 2026.
Perseroan berharap belanja kesehatan pemerintah kembali normal, mengingat kebutuhan layanan kesehatan masyarakat masih tinggi.
“Meskipun demikian, pendapatan kami tetap bertumbuh karena disokong oleh permintaan dari swasta,” ujar Louis.
Selain memperkuat pasar domestik, OMED semakin agresif memperluas pasar ekspor. Saat ini kontribusinya masih di bawah 1%, tetapi manajemen menilai potensi peningkatan sangat besar.
Pada 2026, OMED menargetkan nilai ekspor mencapai US$ 1 juta–US$ 1,5 juta, atau tumbuh 2–3 kali lipat dibandingkan tahun ini. Amerika Serikat menjadi fokus utama karena ukuran pasar dan permintaannya yang besar.
Baca Juga: Fokus ke Produk Perawatan Luka, Jayamas Medica (OMED) Bidik Kontribusi Rp 300 Miliar
“Kami optimis pertumbuhan ekspor akan tetap eksponensial,” kata Louis.
Untuk mendukung ekspansi tersebut, OMED memperkuat kapasitas produksi, terutama untuk produk syringe & needles yang tingkat utilisasinya mendekati 90%. Perseroan juga menyiapkan belanja modal sebesar Rp 62 miliar pada 2026.
Sebagian besar dana digunakan untuk operasional gudang baru atau National Distribution Center (NDC) di Jabodetabek, yang akuisisinya rampung pada kuartal IV 2025. Sisanya dialokasikan untuk penambahan mesin di fasilitas produksi Mojoagung dan Krian.
Dengan rencana ekspansi domestik dan dorongan kuat ke pasar ekspor, OMED menargetkan pertumbuhan bisnis yang lebih agresif pada tahun depan.
Selanjutnya: Kementerian Perdagangan Awasi Distribusi Minyakita Jelang Nataru
Menarik Dibaca: Kehabisan Gaji Pasca PHK? Ini Solusi Finansial tanpa Stres dan Tetap Stabil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













