kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.404.000   -3.000   -0,12%
  • USD/IDR 16.687   12,00   0,07%
  • IDX 8.633   -7,44   -0,09%
  • KOMPAS100 1.183   -6,87   -0,58%
  • LQ45 847   -6,48   -0,76%
  • ISSI 308   -1,78   -0,58%
  • IDX30 440   0,35   0,08%
  • IDXHIDIV20 513   0,38   0,07%
  • IDX80 132   -0,90   -0,67%
  • IDXV30 141   0,28   0,20%
  • IDXQ30 141   0,20   0,14%

Kementerian Perdagangan Awasi Distribusi Minyakita Jelang Nataru


Minggu, 07 Desember 2025 / 16:53 WIB
Kementerian Perdagangan Awasi Distribusi Minyakita Jelang Nataru
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan Budi Santoso memberi keterangan produk Minyakita dari pabrik PT Artha Eka Global Asia (AEGA) di Karawang, Kamis (13/3/2025).


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus melakukan pengawasan terhadap distribusi barang kebutuhan pokok Minyakita. Pengawasan tersebut dilakukan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 secara intensif.

Direktur Tertib Niaga, Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag, Mario Josko mengatakan, pihaknya terus memastikan memastikan ketersediaan stok dan kesesuaian harga Minyakita di tingkat konsumen.

“Kami melakukan pengawasan di salah satu pasar pantauan di Surabaya, yaitu Pasar Pucang Anom. Berdasarkan pengawasan, ketersediaan stok Minyakita mencukupi dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) senilai Rp 15.700/liter,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (5/12/2025).

Baca Juga: Harga Minyakita Turun, Kemendag Pastikan Distribusi dan Pengawasan di Pasar

Mario menambahkan, berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) per 5 Desember 2025, harga rata-rata Minyakita secara nasional tercatat sebesar Rp 16.700 per liter.

Harga tersebut relatif dinilai stabil dibandingkan minggu sebelumnya. Sementara itu, harga Minyakita di Surabaya terpantau sudah sesuai HET.

Mario menjelaskan, Pasar Pucang Anom yang merupakan salah satu pasar pantauan mendapatkan pasokan Minyakita dari PT Mahesi Agri Karya, PT Megasurya Mas, dan Wilmar Group. 

Mario menegaskan, Dinas Koperasi dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya terus berkoordinasi dengan para produsen sehingga pasokan Minyakita ke pasar tradisional tetap terjaga. 

“Kami berharap kolaborasi ini dapat membantu menjaga kestabilan harga Minyakita di tingkat konsumen di Surabaya,” ujar dia. 

Selain pasar tradisional, lanjut Mario, pengawasan juga dilakukan kepada produsen Minyakita di Surabaya yang turut memasok Minyakita di wilayah Indonesia Timur, antara lain PT Mahesi Agri Karya dan Wilmar Group.

“PT Mahesi Agri Karya berkomitmen menyalurkan sebanyak 166.000 liter Minyakita untuk memenuhi kebutuhan di Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua. Sementara itu, Wilmar Group akan memasok 162 ribu liter untuk wilayah Sulawesi Utara dan 90.000 liter untuk Nusa Tenggara Barat,” terang Mario.

Baca Juga: PalmCo Gandeng Agrinas Perkuat Produksi Minyakita

Kemendag mengimbau produsen untuk memprioritaskan distribusi domestic market obligation (DMO) Minyakita ke pedagang pengecer di pasar pantauan secara kontinu dan merata, serta menaati ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Selain untuk memastikan ketersediaan stok dan kesesuaian harga, pengawasan juga dilakukan untuk menjamin kesesuaian produk sebagai upaya perlindungan konsumen,” tegas Mario.

Kemendag, lanjut Mario, juga mendorong dinas yang membidangi perdagangan di daerah untuk lebih aktif melakukan pengawasan bersama Satgas Pangan, serta berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk memastikan ketersediaan stok dan keterjangkauan harga Minyakita di wilayah masing-masing, khususnya menjelang HBKN Nataru 2026.

Selanjutnya: Jayamas Medica Industri (OMED) Incar Raih Pendapatan Rp 2 triliun di Akhir 2025

Menarik Dibaca: Kehabisan Gaji Pasca PHK? Ini Solusi Finansial tanpa Stres dan Tetap Stabil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×