kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tingkatkan produktivitas petani lahan gambut, BRG beri pendampingan


Selasa, 17 Juli 2018 / 22:41 WIB
Tingkatkan produktivitas petani lahan gambut, BRG beri pendampingan
ILUSTRASI. Nazir Foead


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak hanya melakukan restorasi, namun Badan Restorasi Gambut (BRG) juga berupaya memberikan alternatif metode pertanian yang tidak membakar lahan gambut kepada petani. Kemudian untuk melengkapinya, BRG bersama mitra juga berupaya mendorong produk-produk pertanian lain.

Kepala BRG Nazir Fuad menjelaskan, sejak program dijalankan pada tahun 2016, pihaknya telah mempelajari berbagai model pertanian lahan gambut di lokasi kerjanya. Untuk kinerja yang berhasil, bakal disalin dan diterapkan ke area lain untuk meningkatkan keberagaman tanam dan produktivitas petani.

"Hasilnya bagus dan ini kita coba kembangkan dan kenalkan ke petani lain, karena presiden juga berpesan jangan monokultur, jadi ada variasi lain di antara tanaman hutan itu agar petani bisa dapat hasil selain produk hutan kayu dan sawit," kata Nazir kepada Kontan.co.id, Selasa (17/7).

Menurutnya, sejumlah tanaman yang dikembangkan bervariasi dari tiap daerah. Misalnya adalah sagu untuk Riau, nanas untuk Kalimantan Barat, kopi, kelapa dan lidah buaya di Jambi, serta jelutung dan buah naga di Kalimantan Tengah.

Tak hanya itu, BRG bersama Kementerian Pertanian dan dinas terkait juga memberikan pelatihan, pendampingan dan bantuan bibit pada petani-petani tersebut melalui program Desa Peduli Gambut. Bahkan pada area tertentu, seperti Kalimantan Barat yang mengalami panen nanas, disediakan bantuan pelatihan olah.

"Maka saat nanas panen dan harga jatuh tidak terjual tidak khawatir, kita kasih pelatihan olah jadi kerupuk, selai dan dodol," jelasnya.

Dalam menjalankan tugasnya, Fuad mengaku tidak menemui kendala yang signifikan. Permasalahan lebih pada sosialisasi masyarakat yang butuh waktu untuk memahami pentingnya tidak membakar lahan gambut.

Asal tahu BRG memiliki 7 provinsi wilayah kerja yang mencakup lebih dari 85% dari total lahan gambut yang ada. Lokasi kerja tersebut tersebar di provinsi Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua. Adapun target besarnya adalah merestorasi 2 juta ha lahan gambut hingga tahun 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×