kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tips dari Hermawan Kartajaya untuk bisnis perhotelan yang tengah sekarat


Kamis, 09 April 2020 / 19:04 WIB
Tips dari Hermawan Kartajaya untuk bisnis perhotelan yang tengah sekarat
ILUSTRASI. Sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dan untuk memerangi Virus Corona (Covid-19), Santika Indonesia Hotels & Resorts juga melakukan langkah-langkah yang dihimbau. S


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pakar pemasaran, Hermawan Kartajaya menyebutkan di tengah kondisi bisnis yang tidak menentu saat ini, penting untuk membentuk kedekatan dengan para karyawan sembari memasang strategi untuk bertahan dan bersiap.

Pendiri Markplus Group tersebut menjabarkan pada masa kuartal II dan III merupakan tahap bertahan dan persiapan, sedangkan memasuki kuartal III dan IV, memasuki tahapan persiapan dan aktualisasi.

Baca Juga: Gara-gara corona virus, Traveloka dikabarkan PHK karyawan

"Di masa seperti ini, para atasan harus turun dan mempersiapkan strategi yang dilancarkan saat masa Covid-19 terlewati," katanya saat dihubungi Kontan, Kamis (8/4).

Ia mencontohkan, bagi pelaku bisnis perhotelan untuk tetap menyambung komunikasi bersama para pelanggannya. Hal ini menunjukan jika perusahaan masih terus berjalan dan mempedulikan pelanggan, serta siap dengan keadaan.

Dia melanjutkan, bahkan hotel bisa tetap beroperasi dengan memberikan rasa keamanan menghadirkan tenaga medis atau sistem mitigasi yang memadai di dalamnya. Menurutnya, ini yang akan menjadi kekuatan sebuah produk jasa perhotelan.

Baca Juga: Wabah Corona Bisa Menekan Marketing Sales PPRO

"Hal ini berkaca pada masa krisis yang pernah terjadi sebelumnya, dimana ada pihak berlindung di hotel di luar kota. Di saat covid-19 seperti ini, penting menghadirkan tenaga medis guna menjamin adanya kebersihan dan keamanan," lanjutnya.

Dan terakhir, guna mempertahankan brand, bisnis juga perlu bersikap fleksibel misalnya ikut hadir di dunia digital melalui omnichannel.

Hermawan berkata, jika sebuah perusahaan perhotelan harus menutup waktu beroperasinya, maka karyawan dan pihak internal lainnya harus dilibatkan untik membuat kesepakatan mengenai gaji yang diterima.

Baca Juga: Akibat wabah korona, pebisnis hotel lempar handuk putih

Ia mengambil contoh di Bali misalnya, banyak hotel tutup tapi tidak merumahkan karyawannya. Ada kesepakatan yang dijalin misalnya dengan memberi gaji 25% sampai 50% karena hotel tutup.

"Di sinilah peran leader yang baik terlihat, jika sudah dekat dengan karyawan maka kesepakatan bisa lebih mudah dibuat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×