kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Siapkan Belanja Modal Hingga Rp 3 Triliun


Minggu, 06 Februari 2022 / 18:57 WIB
Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Siapkan Belanja Modal Hingga Rp 3 Triliun
ILUSTRASI. Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Siapkan Belanja Modal Hingga Rp 3 Triliun


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menyiapkan belanja modal atau capex sebesar Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun di tahun ini. 

Direktur Keuangan TBIG Helmy Yusman menjelaskan dengan alokasi itu, perseroan akan memfokuskan capex untuk menambah tower secara organik atau membangun sendiri dan tidak mengakuisisi. 

Yang pasti, dengan alokasi capex itu, TBIG akan fokus pada penambahan tower di luar Pulau Jawa. Sayangnya dia enggan mengungkapkan berapa target penambahan tower di tahun ini. 

“Di 2022 kami menyiapkan capex sebesar Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Minggu (6/2). 

Baca Juga: Ada 15 Obligasi yang Akan Jatuh Tempo Februari 2022, Nilainya Rp 10,2 Triliun

Sementara itu, dia menambahkan perseroan juga menargetkan penambahan tenant atau penyewa tahun ini sebanyak 3.500. “Kami optimistis tahun ini akan semakin membaik,” ungkapnya. 

Di samping itu, TBIG juga telah bersiap untuk menyongsong era telekomunikasi 5G di Indonesia. Menurut Helmi, dengan rencana operator yang akan bermigrasi ke 5G, perusahaan optimis layanan 5G bagi pelanggan akan lebih baik. 

Untuk itu, ia pun optimis permintaan akan menara tentu akan mendongkrak kinerja TBIG di tahun ini.  “Dan diharapkan penggunaan data dari pelanggan juga akan meningkat dan tentu akan membuat operator menambah perangkat juga sehingga permintaan akan menara akan meningkat juga,” harapnya. 

Sayang, menyoal target bisnis atau pendapatan dan laba bersih, Helmi enggan memberikan informasi lebih lanjut. Yang pasti, perseroan optimis kinerjanya akan semakin membaik di 2022. 

Baca Juga: IHSG Menghijau Awal Perdagangan Jumat (28/1), Net Sell Asing Rp 21.96 miliar

Sebagai tambahan informasi, berdasarkan catatan laporan keuangan, di kuartal III 2021 TBIG mencetak pendapatan Rp 4,56 triliun atau naik 15,84 % dibanding kuartal III 2020 yang sebesar Rp 3,93 triliun.

Sementara laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk mencapai Rp1,08 triliun, naik 44,57% dari sebelumnya Rp747,46 miliar. 

Baca Juga: Tower Bersama Infrastructure Fokus Targetkan Penambahan 3.500 Penyewa di Tahun Ini

Adapun di periode tersebut, TBIG juga telah menambahkan 801 penyewaan kotor organik yang terdiri dari 347 sites telekomunikasi dan 454 kolokasi. Emiten menara ini juga memiliki 37.983 penyewaan dan 20.049 site pada kuartal III 2021. 

Site telekomunikasi milik perseroan terdiri dari 19.938 menara telekomunikasi dan 111 jaringan DAS dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 37.872, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,90.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×