kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Toyota Astra Motor (TAM) targetkan penjualan mobil 11.000 unit per bulan


Jumat, 18 September 2020 / 17:31 WIB
Toyota Astra Motor (TAM) targetkan penjualan mobil 11.000 unit per bulan
ILUSTRASI. Penjualan retail Toyota Astra Motor turun menjadi 11.057 unit di bulan Agustus 2020 dari sebelumnya bulan Juli sebanyak 11.531 unit.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Astra Motor (TAM) mencatatkan penjualan yang agak melandai di bulan Agustus 2020 dibandingkan bulan sebelumnya. Melansir data Gaikindo, penjualan retail TAM turun menjadi 11.057 unit di bulan Agustus 2020 dari sebelumnya bulan Juli sebanyak 11.531 unit.

Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandi mengatakan, saat ini pasar sudah mulai menunjukan pergerakan positif. Melihat perkembangan ini, Toyota pun tetap mempertahankan target penjualan mobil sebanyak 11.000 unit per bulannya.

Anton tidak menampik, penjualan tersebut jika dibandingkan dengan keadaan normal tentu belum memadai. Namun, TAM tetap berharap bisa menjaga penjualan dengan positif meski tetap saja ada faktor lain yang bisa mempengaruhinya.

Baca Juga: Toyota Astra Motor (TAM) masih punya stok produk baru untuk diluncurkan

"Di bulan Agustus, kami sempat memperkenalkan beberapa model baru. Dari beberapa model tersebut ada yang terefek dengan masa transisi perpindahan supply antar generasi di tiap model yang sedang movement," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (18/9).

Meski mencatatkan penjualan yang melandai, Toyota tetap berjibaku mempertahankan pangsa pasarnya dan terus menstimulasi pasar otomotif dengan berbagai produk dan layanan baru.

Di sisi lain, Anton mengatakan TAM juga akan meningkatkan aktivitas online salah satunya dengan mengadakan virtual expo. Upaya ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi calon pengguna untuk memiliki kendaraan baru walaupun dari rumah saja.

"Lebih jauh, jika ke depan pandemi sudah lewat, penjualan dari online dan offline akan tetap dikombinasikan untuk memberikan opsi layanan ke pasar," kata Anton.

Menurut Anton, bagaimana pun juga,  kebutuhan membeli mobil lewat offline tetap dibutuhkan karena untuk memilih kendaraan butuh pengalaman langsung dengan mobil pilihannya.

Selanjutnya: Pemerintah beri relaksasi pajak, harga mobil baru bisa turun sampai 20%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×