kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,78   -2,97   -0.33%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Toyota kecanduan ekspor mesin mobil hijau


Rabu, 09 Juli 2014 / 11:07 WIB
Toyota kecanduan ekspor mesin mobil hijau
ILUSTRASI. Jadwal Playoff MWI 2023 Hari ini (Day 1), Info Bracket dan Link Live Streaming


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menggeber kinerja ekspor mesin mobil ramah lingkungan. Mesin mobil yang dimaksud adalah mesin mobil yang menggunakan bahan bakar ethanol.

Tahun ini perseroan menargetkan ekspor mesin berbahan bakar ethanol tumbuh 9% dari realisasi tahun lalu 6.477 unit. Itu berarti, sampai akhir tahun nanti, Toyota berharap ekspor mesin ethanol sebanyak 7.056 unit.

Warih Andang Tjahjono, Wakil Presiden Direktur TMMIN bilang, sampai Mei, perseroan mengekspor mesin ethanol sebanyak 3.126 unit, hampir setengah dari target tahun ini. "Ekspor mesin ethanol itu sekitar 500 unit-600 unit per bulannya, tergantung permintaan," kata Warih di Jakarta, Selasa (8/7).

Sejak ekspor perdana tahun 2010 lalu hingga kini, ekspor mesin mobil ethanol milik Toyota tercatat 18.060 unit. Dari sisi nilai, sejak pertama kali ekspor, nilainya menyumbang pendapatan bagi TMMIN sebesar US$ 34,2 juta.

Salah satu negara tujuan ekspor mesin mobil bahan bakar ethanol TMMIN itu adalah Argentina. Disana, mesin mobil ethanol digunakan untuk mobil Toyota Hilux.

Selain itu, Toyota juga mengekspor mesin mobil ethanol ke Negeri Samba, Brasil. Hingga kini, Brasil menjadi pasar mesin mobil ethanol terbesar bagi perseroan. Perlu diketahui, Brasil merupakan negara produsen ethanol terbesar dunia.

Untuk diketahui saja, mesin berbahan bakar ethanol yang diproduksi TMMIN adalah mesin tipe 2TR-FFV berkapasitas 2.694 cc. Keseluruhan mesin yang diekspor diproduksi di pabrik TMMIN di Sunter 1, Jakarta Utara.

Sayangnya, mesin yang menggunakan bahan bakar ramah lingkungan ini belum diproduksi untuk pasar domestik. Selain bahan bakarnya belum tersedia, pemerintah belum membuat kebijakan untuk mobil hijau ini.

Alhasil, mesin hijau yang diproduksi TMMIN hanya melayani ekspor saja. "Kami percaya ethanol menjadi energi alternatif saat isu krisis energi terjadi, termasuk di di Indonesia dan dunia," tutur Warih.

Asal tahu saja, TMMIN telah melakukan ekspor sejak 1988. Hingga kini, perseroan mengekspor 477 juta komponen dan satu juta unit mesin utuh.  Lebih detail, tahun 2011 ekspor mesin Toyota mencapai 42.300 unit. Kemudian tahun 2012, ekspor mesin naik menjadi 55.600 unit. Tahun lalu, realisasi ekspor mesin Toyota bisa 56.300 unit

Untuk menggenjot ekspor, Toyota telah menambah pabrik di Karawang, yang ditarget beroperasi tahun 2016.              

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×