kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Toyota siapkan US$ 2 miliar untuk pengembangan kendaraan listrik di Indonesia


Rabu, 09 Desember 2020 / 14:52 WIB
Toyota siapkan US$ 2 miliar untuk pengembangan kendaraan listrik di Indonesia
ILUSTRASI. Toyota logo


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian melakukan pertemuan secara virtual dengan manajemen Toyota membahas rencana pengembangan kendaraan di tanah air.

Pertemuan ini dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartanto dan didampingi oleh Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Affandi Lukman. Sementara delegasi dari Toyota, dipimpin oleh Yoichi Miyazaki, Asia Region CEO Toyota Motor Corporation, yang mewakili Akio Toyoda, President Toyota Motor Corporation dan jajaran manajemen Toyota Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut manajemen Toyota mengungkapkan niatan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia hingga 5 tahun mendatang sekaligus menandai 50 tahun beroperasinya Toyota di Indonesia.

“Toyota berkomitmen penuh untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi, dan juga mengurangi impor minyak bagi kendaraan bermotor.  Setidaknya, dalam 5 tahun ke depan, Toyota sudah menyiapkan 10 jenis kendaraan listrik bagi konsumen Indonesia.  Teknologi kendaraan Toyota juga sudah siap untuk mendukung penerapan B30 di Indonesia,” papar Miyazaki dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (9/12).

Baca Juga: Gandeng mitra China dan Korea, kesepakatan holding baterai ditarget rampung awal 2021

Rencana investasi Toyota untuk pengembangan tersebut mencapai US$ 2 miliar untuk lima tahun mendatang. Selain itu, manajemen Toyota pun memproyeksikan penurunan konsumsi bahan bakar hingga 126 juta liter bahan bakar pada tahun 2025.

Disisi lain, Menko Airlangga mengungkapkan, sejumlah indikator perekonomian Indonesia sudah menunjukkan tren pemulihan. Data Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia tercatat meningkat di November 2020 yang mencapai 50,6. Padahal PMI di bulan sebelumnya hanya di level 47,8. 

Indeks di atas 50 menunjukkan industri yang berekspansi, sebaliknya indeks di bawah 50 menunjukkan kegiatan kontraksi.

“Indikator ini menunjukkan kegiatan produksi sudah mulai bergerak, kepercayaan masyarakat mulai pulih, dan daya beli diharapkan bisa mengikuti dan segera menunjukkan perbaikan,” ujar Airlangga. 

Selain memaparkan mengenai rencana pengembangan bisnis ke depan, manajemen Toyota juga menyambut baik Omnibus Law UU Cipta Kerja yang diharapkan dapat memperbaiki iklim investasi dan perluasan lapangan pekerjaan di Indonesia.

“Dalam rencana pengembangan bisnis kami, Toyota mempersiapkan Indonesia menjadi hub ekspor bagi produk Toyota, tidak hanya untuk kawasan ASEAN namun juga negara tujuan lainnya, sehingga kami benar-benar mempersiapkan rantai pasok dan sumber daya manusia,” tambah Yoichi. 




TERBARU

[X]
×