Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
Industri Manufaktur merupakan salah satu sektor yang menjadi tumpuan bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor ini menyumbang 18,98% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan berkontribusi sebesar 0,9% terhadap total pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,03% pada tahun 2024.
Sebagai bagian dari pertumbuhan industri otomotif nasional, Toyota Indonesia telah melalui perjalanan panjang dalam mendukung pengembangan ekspor produk karya anak bangsa. Diawali dengan pengapalan perdana Kijang generasi ketiga ke Brunei Darussalam pada tahun 1987, pasar ekspor terus dikembangkan.
Pada tahun 2004 Indonesia dipercaya menjadi basis produksi dan ekspor Kijang Innova sebagai bagian dari global model series yaitu Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV). Jumlah negara tujuan dan volume ekspor semakin berkembang secara signifikan, hingga pada tahun 2018 mencapai akumulasi 1 juta unit dan pada tahun 2022 mencapai akumulasi 2 juta unit ekpor kendaraan utuh.
Produk-produk yang populer di kalangan masyarakat Indonesia juga menunjukkan kinerja ekspor yang kuat. Seperti Avanza berhasil menembus pasar global dengan volume lebih dari 40.000 unit per tahun, sementara kendaraan ramah lingkungan berbiaya terjangkau yang dikenal dengan sebutan Low Cost Green Car (LCGC) seperti Agya mencatat ekspor lebih dari 30.000 unit per tahun.
Model kendaraan elektrifikasi seperti Innova Zenix Hybrid Electric Vehicle (HEV) dan Yaris Cross HEV telah diekspor ke berbagai negara dengan total volume gabungan melampaui 39.000 unit. Hal ini menyoroti kesiapan industri otomotif nasional dalam mendukung transisi menuju mobilitas elektrifikasi berkelanjutan mulai tahun 2025.
Perjalanan ini telah membawa total ekspor kendaraan Toyota dari Indonesia mencapai 3 juta unit ke lebih dari 100 negara, yang membuktikan bahwa kemampuan masyarakat Indonesia mampu bersaing dan diterima dengan baik di pasar global.
Dalam upaya pencapaian kemandirian energi dan pengurangan emisi karbon, Toyota berusaha menghadirkan beragam pilihan kendaraan elektrifikasi seperti, Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Battery Electric Vehicle (BEV), dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) yang dirancang untuk memenuhi beragam kebutuhan mobilitas pelanggan.
Di Indonesia sendiri, Toyota menghadirkan berbagai pilihan model elektrifikasi seperti BEV dan HEV, serta ikut serta dalam pengembangan Flexy Fuel Vehicle (FFV) yang menggunakan bio-ethanol, yang dapat mendukung kesejahteraan petani di Indonesia dan mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak.
Upaya jangka panjang ini telah menghasilkan kolaborasi yang kuat dan dukungan berkelanjutan dari pemerintah untuk terus meningkatkan daya saing industri otomotif Indonesia.
Toyota Indonesia dan Toyota Group berupaya terus untuk menjadi mitra aktif dalam pembangunan nasional dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, seraya menciptakan solusi mobilitas yang inklusif dan berkelanjutan bagi semua. Upaya ini telah menghasilkan produksi kumulatif sebanyak 10 juta unit kendaraan Toyota dan 14 juta unit kendaraan Toyota Group.
Selanjutnya: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (10/10), Provinsi Ini Alami Hujan Sangat Lebat
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (10/10), Provinsi Ini Alami Hujan Sangat Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News