kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Trade center milik APLN masih potensial


Selasa, 12 September 2017 / 17:22 WIB
Trade center milik APLN masih potensial


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Trade center atau kawasan pusat perdagangan yang dikembangkan dikembangkan PT Agung Podomoro Land (APLN) di Glodok dan Kenari Mas Jakarta Pusat tetap berkembang. Menggeliatnya bisnis e-commerce bukan jadi tantangan bagi perusahaan properti tetapi justru sebagai penopang.

Di Glodok, APLN melalui anak usahanya memiliki dua trade center yakni Lindeteves Trade Center (LTC) Glodok dan Harco Glodok. Namun yang sudah beroperasi saat ini baru LTC. Sedangkan Harco masih dalam tahap revitalisasi dan ditargetkan akan beroperasi awal tahun 2018.

Plaza Kenari Mas juga beroperasi tetapi saat ini sedang dalam proses renovasi. Ini merupakan pusat penjualan alat-alat elektrik. Sementara LTC merupakan pusat penjualan peralatan industrial dan Harco adalah pusat penjualan alat elektronik sound system.

Hendry Trie Asmono, Manager Advertising and Promotion Agung Podomoro Land mengatakan, pertumbuhan bisnis e-commerce tidak mengganggu bisnis di LTC maupun di Kenari. Pasalnya, target pasar kedua pusat perdagangan tersebut merupakan sektor industri.

"Justru e-commerce itu menopang pertumbuhan walaupun memang tidak terlalu besar karena pembeli di sini kebanyakan pembeli memang industri," jelas Hendry di Jakarta, Selasa (12/9).

Hal itu dibuktikan dengan jumlah pengunjung di LTC Glodok yang saat ini mencapai 50.000 per hari. Jumlah tersebut meningkat dari posisi tahun lalu yang hanya mencapai 45.000 per hari. Sedangkan jumlah pengunjung Plaza Kenari Mas mencapai 20.000 per hari.

Henry mengatakan okupansi LTC Glodok sudah penuh. Kalaupun ada kios yang terlihat kosong, itu merupakan gudang penyimpanan barang para pedagang atau sebagian sedang dalam pergantian penyewa. Rata-rata omset pedanga disana pusat perdagangan ini mencaai Rp 10 juta-Rp 20 juta per hari.

LTC Glodok dikembangkan melalui PT Citra Gemilang di atas lahan 2,8 hektare (ha) dan telah beroperasi sejak tahun 2006. Di sana terdapat 3.000 unit dan semua merupakan strata title atau dijual. Saat ini, seluruh unit tersebut telah ludes terjual sejak tahun lalu.

Sementara Harco Glodok dikembangkan lewat PT Wahana Sentra Sejati di lahan seluas 1 ha dengan total kios strata title sebanyak 2.000 unit dan Plaza Kenari Mas dikembangkan lewat PT Caturmas Karsaudara yang berdiri di lahan 1 ha dengan total 2.000 unit.

Saat ini Harco Glodok telah terjual sekitar 70% dan dipasarkan dengan harga sekitar Rp 400 juta-Rp 500 juta per meter persegi (m2). Saat ini proses pembangunannya sudah dalam tahap penyelesaian dan ditargetkan selesai akhir tahun ini.

Sedangkan unit kios di Plaza Kenari Mas saat ini masih tersisa sekitar 10% dan ditargetkan habis terjual akhir tahun ini seiring dengan rampungnya renovasi trade center tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×