Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kawasan Gading Serpong kini berkembang menjadi kota mandiri dengan geliat ekonomi yang sangat tinggi. Kini dihuni hampir 120 ribu penduduk non-komuter, kawasan ini memiliki beragam hunian dan area komersial berokupansi tinggi yang mendukung aktivitas masyarakat untuk tinggal, bekerja, dan berkembang secara berkelanjutan.
Sejalan dengan perkembangan tersebut, Paramount Land ingin memperkuat pembangunan kota ini jadi kawasan terintegrasi, berkelanjutan, dan berwawasan teknologi. Untuk menegaskan posisi Gading Serpong sebagai kota mandiri dengan kualitas hidup yang terus ditingkatkan, Paramount Land meresmikan identitas, logo, dan tagline baru yakni Paramount Gading Serpong.
Peluncuran ini bertepatan dengan HUT ke-19 Paramount Enterprise pada 18 Desember 2025. Transformasi ini menandai komitmen perusahaan dalam membangun kawasan hunian dan komersial yang berkelanjutan, modern, serta relevan dengan kebutuhan masyarakat urban.
Presiden Direktur Paramount Land M. Nawawi mengatakan, pengalaman panjang perusahaan mengembangkan Gading Serpong telah mengantarkan kawasan ini menjadi salah satu kota mandiri dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia.
Baca Juga: Jaga Pertumbuhan Berkelanjutan, Paramount Enterprise Terus Adaptif dan Berinovasi
Menurut Nawawi, perkembangan pesat Gading Serpong dalam lebih dari satu dekade terakhir menjadi dasar lahirnya brand identity baru ini. Paramount Gading Serpong menjadi simbol kedewasaan kawasan, skala kota yang telah terbentuk, serta kepercayaan diri perusahaan terhadap masa depan.
“Identitas baru ini dirancang modern, sederhana, dan adaptif dengan era digital, sekaligus menjadi payung yang menyatukan seluruh pengembangan hunian, komersial, dan gaya hidup di kawasan Gading Serpong,” kata Nawawi dalam keterangannya, Rabu (10/12/2025).
Direktur Paramount Land Norman Daulay menegaskan bahwa identitas baru Paramount Gading Serpong lahir dari perjalanan transformasi perusahaan. Penyegaran ini mencerminkan komitmen menghadirkan lingkungan hunian dan komersial yang nyaman, aman, dan bertumbuh melalui pembangunan infrastruktur, fasilitas kota, serta produk-produk properti yang memperkuat nilai investasi di Gading Serpong.
Konsep “City within Reach” menggambarkan kawasan yang memungkinkan penghuni memenuhi kebutuhan harian dengan mudah, sekaligus menjadi ekosistem tempat tinggal, bekerja, dan berinteraksi secara berkualitas.
Sementara Direktur Sales & Marketing Paramount Land Chrissandy Dave menjelaskan bahwa logo baru menghadirkan visual “The Paramount Tree”, simbol pertumbuhan berkelanjutan, inovasi, dan legacy lintas generasi.
Baca Juga: Pacu Penjualan Komersial di Gading Serpong, Paramount Land Gelar Promo Akhir Tahun
Sementara akar yang kuat mencerminkan fondasi sebagai pengembang terpercaya, sementara ranting yang terus bertumbuh merepresentasikan kualitas produk, layanan, dan potensi investasi. Warna navy dan gold memperkuat pesan keteguhan, kehangatan, dan nilai tambah pertumbuhan.
Ia bilang, tagline Everything is Here mencerminkan konsep A Complete City within Reach, yakni kota terpadu di mana kebutuhan bekerja, tinggal, belajar, bersantap, dan berbelanja tersedia dalam satu kawasan dengan konektivitas yang menyatu.
Kawasan ini dikembangkan dengan prinsip Seamless Connectivity & Walkable Living, kenyamanan berstandar tinggi, serta karakter gaya hidup khas, termasuk inspirasi Chinatown dan reputasi sebagai Culinary City.
M. Nawawi menambahkan, identitas, logo, dan tagline baru ini menjadi fondasi fase pengembangan berikutnya: kawasan yang adaptif terhadap perubahan, menjaga kualitas jangka panjang, dan terus membuka peluang bagi masyarakat, pelaku usaha, serta investor. Paramount Land membawa visi menjadikan Gading Serpong sebagai kota yang semakin cerdas, hijau, dan terhubung, dengan ruang publik yang memperkuat interaksi dan kualitas hidup.
Selama 19 tahun mengembangkan properti, kata Nawawi, selalu ada pola yang terjadi, yakni kelangkaan lahan. Karena itu, developer umumnya memilih dua strategi besar, yakni ekstensifikasi atau intensifikasi. Ketika lahan semakin terbatas, pilihan yang realistis adalah intensifikasi—membangun lebih tinggi dan mengoptimalkan lahan yang ada tanpa menambah luas wilayah.
“Salah satu upaya intensifikasi yang kami lakukan adalah menambah fasilitas dan menghidupkan kawasan melalui pembangunan beragam pusat aktivitas. Lahan kosong diarahkan jadi bagian dari ekosistem ekonomi, sehingga fasilitas disebar dari skala lingkungan, kecamatan, regional, hingga berpotensi kelas internasional,” tambah Nawawi.
Dia mengatakan, perluasan kawasan Gading Serpong sudah tidak mungkin maka pembangunan vertikal dan redevelopment menjadi strategi utama. Ini terlihat dari renovasi hotel, area gate side, pembangunan Hampton Square, Pasar Modelo, Hudson Square, dan seterusnya.
Sejak awal pengembangan Gading Serpong, Paramount Land sudah mengantisipasi kelangkaan lahan ke depan. Oleh karena itu, kata Nawawi, pihaknya sudah menyisakan sekitar 15% sebagai cadangan pengembangan jangka panjang. “ Saat ini, total landbank kami di Gading Serpong ada sekitar 180 hektare,” pungkasnya.
Selanjutnya: Sandiaga Uno Kasih Bocoran Perusahaan yang Siap IPO, Ini Sektor Unggulannya
Menarik Dibaca: 18 Makanan yang Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













