Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hlirisasi industri sawit, kelapa, dan kakao sebagai langkah strategis mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan.
Direktur Penyaluran Dana Sektor Hilir Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), Mohammad Alfansyah menjelaskan ,strategi BPDP dalam pengelolaan dana perkebunan dimulai sejak tahun 2015 menekankan pada penguatan permintaan domestik, khususnya di sektor kelapa sawit.
Strategi ini terbukti mampu menjaga stabilitas harga dan memberikan manfaat langsung bagi petani. “Sejak awal, strategi kami menciptakan permintaan di dalam negeri agar petani tetap memperoleh harga kompetitif. Kini, harga yang diterima petani sawit terus mencatatkan rekor hampir setiap bulan,” ujar Alfansyah,dalam penjelasannya, Kamis (11/9).. .
Pemanfaatan energi berbasis kelapa sawit kini telah menjadi penopang utama transisi energi nasional. Menurutnya, kontribusi sawit terhadap pengurangan penggunaan energi fosil sangat signifikan.
Baca Juga: LPP Agro Nusantara Jadi Mitra Fasilitator Pelatihan Petani oleh BPDP dan Ditjenbun
“Dengan menggunakan biodiesel berbasis sawit, kita berhasil menurunkan hingga 40% penggunaan energi fosil. Artinya, dalam setiap liter energi solar yang digunakan, sebanyak 40% berasal dari sawit. Ini bukan hanya soal energi, tapi juga soal kesejahteraan petani dan kedaulatan energi nasional,” tegasnya.
Namun, BPDP tidak berhenti hanya pada kelapa sawit. Lembaga ini kini memperluas mandatnya untuk juga mendorong pengembangan kelapa dan kakao.
Alfansyah menilai kedua komoditas tersebut memiliki potensi besar yang dapat digarap tidak hanya oleh perusahaan besar, tetapi juga masyarakat melalui skala usaha kecil dan menengah.
Menurut dia, BPDP berupaya mengoptimalkan kelapa dan kakao dengan mendorong tumbuhnya industri kecil dan menengah di masyarakat, mulai dari minyak kelapa, gula kelapa, hingga produk turunan bernilai ekspor. Dengan begitu, ekonomi lokal akan lebih berdaya dan penyerapan tenaga kerja meningkat.
BPDP juga aktif dalam mendukung industrialisasi berbasis masyarakat. Melalui program pendampingan dan pembiayaan, masyarakat diberi peluang untuk membangun usaha berbasis produk turunan kelapa dan kakao.
Alfansyah mencontohkan pembuatan minyak kelapa dan gula kelapa yang dapat dilakukan dalam skala rumah tangga, namun tetap memiliki potensi besar di pasar internasional.
Baca Juga: BPDP: Kenaikan Pungutan Ekspor CPO untuk Dukung Program B40
Selain fokus pada hilirisasi, BPDP juga berkomitmen memperkuat sumber daya manusia perkebunan. Regenerasi petani menjadi salah satu isu yang disorot, mengingat sebagian besar petani berusia lanjut.
“Kami tidak ingin sektor perkebunan hanya bergantung pada petani berusia 70 tahun. Maka, BPDP mengelola program pendidikan vokasi hingga jenjang sarjana untuk lebih dari 9.000 mahasiswa, dengan jaminan keterhubungan ke dunia kerja,” kata Alfansyah.
Langkah ini, menurutnya, bertujuan agar sektor perkebunan memiliki tenaga kerja muda yang kompeten. Dengan begitu, industri perkebunan tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang mengikuti kebutuhan pasar global.
Dalam konteks keberlanjutan, BPDP menaruh perhatian besar pada riset dan pengembangan (R&D). Program ini meliputi pembiayaan penelitian, promosi perkebunan, hingga penguatan regulasi ekspor.
“Kami sadar kampanye negatif terhadap sawit masih sering terjadi. Karena itu, BPDP memiliki peran penting untuk mengimbangi narasi global dengan fakta bahwa produk sawit kita adalah energi terbarukan yang berkelanjutan dan bernilai tinggi,” tegas Alfansyah.
Ia menegaskan bahwa keberlanjutan sektor perkebunan tidak hanya dilihat dari sisi lingkungan, tetapi juga dari sisi sosial dan ekonomi. Dengan adanya hilirisasi, pengembangan SDM, serta dukungan riset, diharapkan sektor perkebunan Indonesia dapat menjadi motor penggerak ekonomi sekaligus penyokong kesejahteraan masyarakat.
Selanjutnya: Ini Sumber Dana SAL Rp 200 Triliun yang Bakal Disalurkan ke Himbara
Menarik Dibaca: Promo JSM Hypermart 12-15 September 2025, Beli 1 Gratis 1 Sosis Kanzler-Belmeat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News