kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gamya: Pertamina Tak Mau Dengarkan Keluhan Pelanggan


Kamis, 29 Juli 2010 / 09:38 WIB
Gamya: Pertamina Tak Mau Dengarkan Keluhan Pelanggan


Reporter: Gentur Putro Jati |

JAKARTA. Kejadian rusaknya fuel pump ratusan unit taksi di Jakarta berbuntut panjang. PT Gamya Taksi Group bahkan mengancam akan mengalihkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) nya dari PT Pertamina (Persero) ke PT Shell Indonesia atau perusahaan ritel BBM lainnya.

Direktur Utama Gamya Mintarsih A Latief mengaku kecewa dengan deretan pernyataan pejabat Pertamina yang mengklaim bahwa premium yang dijualnya tidak bermasalah. Sehingga penyebab kerusakan fuel pump dipastikan bukan karena premium yang dijual Pertamina.

"Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan sendiri, premium yang dipasok Pertamina itu kurang bagus. Kalau saja Pertamina mengatakan, mereka akan mengecek kondisi tersebut maka mungkin mereka akan melakukan perbaikan. Tetapi kalau seperti sekarang ini terus mengatakan Premium nya sudah bagus, arahnya kan pasti tidak ada perbaikan," ujar Mintarsih kepada KONTAN, Rabu (28/7).

Ia mengeluhkan mengapa Pertamina bisa menutup kuping atas kritikan yang disampaikan oleh konsumennya. Padahal menurutnya, jumlah bensin yang dibeli seluruh operator taksi di Jabodetabek tidak sedikit.

Gamya mengkonsumsi 20.000 liter bensin setiap hari untuk mengisi lebih dari 500 unit taksi yang dioperasikannya saat ini. "Setiap hari satu unit taksi kami isi 35 liter melalui stasiun pengisian di dalam pool yang pasokan bensinnya dari Pertamina. Jelas itu tidak sedikit," jelasnya.

Karena itulah, Gamya tengah mempersiapkan kemungkinan melakukan negosiasi dengan Shell atau perusahaan pemasok BBM lain untuk menggantikan pasokan Pertamina.

Mintarsih menambahkan, kepastian jadi tidaknya beralih ke pemasok BBM lain akan diputuskan setelah tim PPNS yang melakukan uji petik kualitas premium mengumumkan hasil investigasinya.

"Memang harga jual BBM Shell atau yang lainnya lebih mahal. Tetapi itu lebih baik dan lebih efisien daripada kami harus terus mengeluarkan biaya untuk perbaikan fuel pump," tegasnya.

Sekedar informasi, PT Toyota Astra Motor sebagai agen tunggal pemegang merek (ATPM) Toyota Limo yang dipakai Gamya membanderol komponen tangki bensin seharga Rp 2,5 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×