Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Metode pembayaran Cash on Delivery (COD) semakin beragam di tengah perkembangan aktivitas belanja online. Salah satunya adalah kehadiran layanan COD Ongkir yang memungkinkan pelanggan membayar biaya ongkos kirim saat menerima barang.
Menurut Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti, secara umum metode pembayaran COD masih populer di masyarakat karena memberikan jaminan keamanan saat membeli barang. Bagi sebagian masyarakat, belanja online dengan metode pembayaran COD lebih aman karena proses pembayaran dilakukan setelah barang sampai ke tangan konsumen.
“Sebetulnya tergantung preferensi setiap orang. Masih banyak masyarakat yang pakai COD karena salah satunya dinilai aman. Market COD ini bukan berarti belum melek digital, tapi mereka butuh merasa aman uangnya diberikan saat menerima barang. Mereka sudah melek digital tapi butuh yang aman,” ujar Esther.
Menurut Esther, market belanja online dengan metode pembayaran COD masih cukup besar sehingga masih relevan bagi para pebisnis online mengaktifkan metode pembayaran COD. “Dari 280 juta penduduk di Indonesia, gak semua full aware dengan seluruh mekanisme belanja online secara aman hingga pembayaran, sehingga COD masih diperlukan,” jelasnya.
Baca Juga: Volume Pengiriman JNE Terdongkrak Momen Ramadan dan Lebaran 2024
Seiring dengan tren ini, Lion Parcel (PT Lion Express) melihat adanya peluang yang dapat diambil dalam menggarap market COD. Sebagai perusahaan logistik yang merupakan enabler transaksi online, penting bagi Lion Parcel menghadirkan layanan COD termasuk COD Ongkir di tengah tren social commerce yang semakin populer. Di tengah meningkatnya tren belanja online di social commerce, metode pembayaran COD Ongkir dibutuhkan para seller.
“Tren social commerce ini turut mendorong perkembangan metode COD Ongkir. Secara mekanisme, ketika belanja melalui social commerce, pelanggan akan membayar harga barang kepada seller terlebih dahulu, kemudian biaya ongkos kirim akan dibayarkan pelanggan kepada jasa ekspedisi ketika menerima barang. Ini memberi kenyamanan bagi para seller karena barangnya sudah dibayar di awal dan aman juga bagi pelanggan karena memastikan terima barang dulu baru bayar ongkos kirim,” ungkap Chief Marketing Officer Lion Parcel Kenny Kwanto dalam keterangan resminya, Rabu (1/5).
Menurut Kenny, dengan adanya layanan COD Ongkir dapat membantu para online seller fokus pada penjualan produk tanpa harus memikirkan urusan logistik seperti perhitungan biaya ongkos kirim, proses pengiriman, hingga menerima pembayaran ongkos kirim. Untuk kebutuhan pengiriman barang diluar transaksi belanja online juga memberikan kemudahan bagi pengirim apabila tanggung jawab biaya ongkos kirim akan dilimpahkan kepada penerima sesuai kesepakatan.
Baca Juga: Mengintip Tren Belanja Online dan Investasi Digital pada 2024
“Secara demand, COD Ongkir ini ternyata tinggi. Hingga saat ini, pengguna COD Ongkir Lion Parcel terus meningkat setiap bulan dan turut berkontribusi positif terhadap pertumbuhan perusahaan. Tahun 2023, Lion Parcel mencatat peningkatan tonase pengiriman hingga 50%, harapannya 2024 bisa lebih baik terutama dengan adanya COD Ongkir,” jelas Kenny.
COD Ongkir Lion Parcel juga tersedia pembayaran menggunakan QRIS untuk memudahkan pelangga talpa dikenakan biaya tambahan. Layanan COD Ongkir ini dapat diakses pelanggan melalui pengiriman di mitra agen dan aplikasi untuk hampir seluruh layanan Lion Parcel yaitu regpaca, jagopack, bosspack, dan bigpack.
“Untuk memberikan ekstra jaminan keamanan bagi pelanggan, layanan COD Ongkir Lion Parcel dilengkapi dengan asuransi. Selain itu, apabila paket terlambat diterima, pelanggan dapat melakukan klaim pengembalian ongkos kirim melalui program PASTI (Paket Telat Sehari Ongkir Diganti),” pungkas Kenny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News