Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) agaknya tidak mau tragedi seretnya pasokan batubara yang menyebabkan krisis listrik terus berulang. Karena itu, PLN giat mencari sumber pasokan batubara baru untuk proyek 10.000 megawatt (MW).
Yang terbaru, menurut Direktur Energi Primer PLN Nur Pamuji, PLN sudah mendapatkan komitmen pasokan batubara dari tujuh perusahaan Pemegang Perjanjian Karya Perusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Total pasokan dari tujuh PKP2B tersebut sebanyak 16 juta ton.
Sayang, Nur enggan menyebutkan nama ketujuh perusahaan PKP2B tersebut. PLN akan mengumumkan nama-nama perusahaan itu setelah penandatanganan kontrak.
Nantinya, ketujuh PKP2B tersebut akan memasok batubara jenis low rank coal dengan nilai kalori 4.200 kalori hingga 5.000 kalori. Pasokan batubara dari ketujuh PKP2B itu akan masuk ke PLN pada 2011. Dari ke tujuh PKP2B itu pasokannya bermacam-macam tergantung kesanggupan masing-masing perusahaan. "Ada yang cuma 4 juta ton, ada yang 6 juta ton dan lain-lain,” kata Nur Pamuji, Rabu malam (1/9).
Komitmen pasokan batubara sebanyak 16 juta ton itu merupakan pengganti dari tersendatnya pasokan batubara dari tujuh tambang yang sudah dikontrak PLN.
Untuk pembangkit 10.000 MW, PLN membutuhkan batubara sebanyak 30 juta ton. Tadinya, pasokan 30 juta ton tersebut sudah aman. Namun, belakangan ada kendala pasokan dari tujuh tambang lantaran tak dikembangkan oleh si pemegang kontrak karya. Walhasil, pasokan ikut terganggu. Jumlah pasokan ketujuh tambang tersebut juga 16 juta ton. Lokasi ketujuh tambang itu di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan beberapa wilayah lain.
"Ada perusahaan yang sulit akses jalan dari tambang ke pelabuhan karena lewat jalan provinsi, sehingga butuh underpass. Tapi, yang paling banyak kasus sengketa tanah. Jadi, kami pikir itu butuh waktu untuk penyelesaian," kata Nur Pamuji. Menurut dia, ketujuh perusahaan tambang yang tak mampu memasok kebutuhan batubara itu, bisa jadi diputus kontraknya.
PLN sudah merasa aman dengan pasokan batubara pengganti itu. “Saat ini kebutuhan untuk 10.000 mw untuk PLTU sudah tercukupi. Nilai kontraknya selama 20 tahun,” kata Nur Pamuji.
Selain mengamankan pasokan batubara sebanyak 16 juta ton, PLN juga sudah menggelar lelang batubara 6 juta ton. Lelang batubara itu untuk cadangan kebutuhan batubara selama lima tahun. Pasokan batubara ini akan datang September ini dengan jumlah pengiriman awal 900.000 ton.
“Pasokan kebutuhan 6 juta ton itu untuk PLTU wilayah Kendari, Amurang, Ciranjang, Ropa (Ende), Labuan, Suralaya dan Rembang,” kata Nur Pamuji. PLN juga baru saja membeli batubara sebanyak 700.000 ton untuk PLTU Labuan Indramayu, PLTU Labuan dan PLTU Suralaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News