Reporter: Muhammad Julian | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mark Dynamics Tbk (MARK) optimistis bisa melampaui target kinerja tahun ini. Emiten cetakan sarung tangan tersebut memproyeksi akan mampu mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 507,71 miliar serta laba bersih sebesar Rp 137,54 miliar.
Catatan saja, mulanya MARK membidik pertumbuhan penjualan sebesar 15%-20% secara tahunan atau year-on-year (yoy) atau setara dengan kurang lebih Rp 415,77 miliar-Rp 433,85 miliar pada tahun ini. MARK menargetkan laba bersih naik 20% yoy atau setara dengan sekitar Rp 105,60 miliar.
Presiden Direktur Mark Dynamics Ridwan Goh mengatakan, optimisme ini berdasarkan realisasi kinerja positif perusahaan di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Dikutip dalam laporan keuangan perusahaan, penjualan MARK tumbuh 29% yoy menjadi Rp 344,47 miliar di sembilan bulan pertama tahun ini. Sebelumnya, penjualan MARK hanya mencapai Rp 267,21 miliar pada periode sama tahun lalu.
Pertumbuhan double digit pada sisi penjualan turut mengerek laba bersih perusahaan. Tercatat, laba bersih perusahaan melesat 37,37% yoy dari semula Rp 65,50 miliar pada Januari-September 2019 menjadi Rp 89,98 miliar pada Januari-September 2020.
Baca Juga: Di tengah kesibukannya, Presdir MARK selalu memerhatikan protokol pencegahan corona
Menurut Ridwan, pertumbuhan penjualan produk cetakan sarung tangan pada sembilan bulan pertama tidak terlepas dari kebutuhan sarung tangan global yang meningkat di tengah situasi pandemi corona (covid-19). Mengutip proyeksi Malaysian Rubber Glove Manufacturers Association (MARGMA), Ridwan menuturkan bahwa permintaan sarung tangan di tingkat global diperkirakan tumbuh 30% pada tahun ini.
Kenaikan pertumbuhan sarung tangan global didorong oleh kenaikan permintaan sarung tangan global di beberapa wilayah. Di India misalnya, kebutuhan sarung tangan tahunan di negara dengan populasi penduduk 1,2 miliar tersebut telah meningkat dari semula 4 pcs per kapita menjadi 30 pcs per kapita pada tahun ini.
Kenaikan permintaan sarung tangan juga dijumpai pada negara-negara lain seperti China, Bangladesh dan negara-negara lainnya, termasuk Indonesia juga meningkat. Walhasil, permintaan produk cetakan sarung tangan juga ikut membeludak sehingga penjualan produk cetakan sarung tangan perusahaan terdongkrak.
Selain didorong oleh kenaikan pertumbuhan laba bersih perusahaan, pertumbuhan pada sisi laba bersih didorong oleh strategi produksi dan efisiensi MARK. “Pertumbuhan laba bersih didukung oleh strategi Mark Dynamics, yaitu dengan memaksimumkan kapasitas mesin di pabrik baru, mengoptimalkan produktivitas pekerja, serta meningkatkan efisiensi biaya produksi,” terang Ridwan kepada Kontan.co.id, Senin (26/10).
Baca Juga: Pabrik Baru Belum Dibangun, PT Mark Dynamics Tbk Sudah Mengantongi Kontrak Penjualan
Ridwan optimistis, prospek bisnis cetakan sarung tangan masih akan terus positif di kuartal IV. Sebab masih banyak terdapat peluang permintaan yang bisa dimanfaatkan dari pelanggan-pelanggan baru perusahaan di beberapa negara produsen sarung tangan, termasuk di antaranya China.
Di samping itu, MARK juga telah mengantongi kontrak dagang yang biasa direalisasikan dan dicatatkan dalam pembukuan kuartal IV 2020. Untuk itu, MARK akan terus berupaya mengoptimalkan produksi sesuai dengan pesanan atau kontrak yang telah diterima oleh perusahaan. "Realisasi kontrak yang bisa dibukukan di (sepanjang) kuartal IV 2020 ini adalah sekitar 2 juta - 2,5 juta unit," imbuh Ridwan.
Ekspansi jalan terus
Sejalan dengan iklim bisnis yang positif, MARK terus menggencarkan agenda ekspansinya. Terbaru, MARK berencana kembali membangun pabrik anyar berkapasitas 700.000 unit per bulan di Desa Dalu, Tanjung Morawa, Sumatra Utara pada bulan November 2020 ini.
Pabrik anyar dengan nilai investasi sebesar Rp 150 miliar tersebut akan menjadi pabrik ketiga perusahaan, melengkapi dua pabrik lainnya yang sudah dibangun lebih dahulu. Angka investasi tersebut sudah mencakup investasi untuk mendanai biaya pendirian bangunan, pembelian mesin, serta instalasi mesin. “Ground breaking dilakukan bulan November 2020, target selesai April 2021 akhir,” ujar Ridwan.
Baca Juga: Ungkit kapasitas produksi, Mark Dynamics (MARK) bangun pabrik anyar di Tanjung Morawa
Ekspansi pembangunan pabrik baru berjalan beriringan dengan ekspansi penambahan kapasitas pabrik eksisting perusahaan. Asal tahu, saat ini MARK tengah mengawal agenda ekspansi penambahan kapasitas pabrik eksisting dari semula 700.000 unit per bulan menjadi 1,1 juta unit per bulan dengan membangun plant kedua di pabrik kedua perusahaan yang berlokasi di Tanjung Morawa, Deli Serdang.
Agenda ekspansi tersebut juga memakan total investasi sekitar Rp 150 miliar, hanya saja realisasinya dilakukan secara bertahap. Adapun saat ini, kapasitas produksi eksisting Mark Dynamics sudah mencapai 800.000 unit per bulan. Dengan demikian, total kapasitas produksi MARK akan mencapai 1,8 juta unit per bulan setelah kedua agenda ekspansi penambahan kapasitas di atas rampung.
Ridwan menjelaskan, agenda penambahan kapasitas dilakukan agar perusahaan dapat mengail tren permintaan cetakan sarung tangan pada tahun tahun-tahun berikutnya yang terus meningkat pesat. Maklumlah, untuk periode pengapalan tahun 2021 saja MARK sudah mengantongi kontrak dengan total nilai US$ 52 juta saat ini.
Kontrak-kontrak tersebut datang baik dari pelanggan lama di Malaysia, maupun pelanggan-pelanggan baru produsen cetakan sarung tangan di China, Thailand, Vietnam, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat.
Melihat tren yang ada, MARK bahkan telah menyusun target kinerja dengan pertumbuhan yang fantastis untuk tahun 2021 dan 2022. Untuk tahun 2021, MARK membidik penjualan sebesar Rp 879,4 miliar atau naik sebesar 72% dari proyeksi penjualan tahun 2020 dan laba sebesar Rp 227,7 miliar atau naik 66% dari proyeksi laba tahun 2020.
Sementara untuk tahun 2022, MARK menargetkan penjualan sebesar Rp 1,2 triliun atau sebesar 46% dari proyeksi penjualan tahun 2021 dan laba sebesar Rp 362,7 miliar atau naik 59% dari proyeksi laba tahun 2021. “Memang peningkatan ini cukup agresif karena diiringi oleh permintaan pasar yang juga meningkat pesat,” tutup Ridwan.
Baca Juga: Mark Dynamics (MARK) kantongi kontrak ekspor baru US$ 44 juta untuk tahun depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News