Reporter: Muhammad Julian | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Ridwan optimistis, prospek bisnis cetakan sarung tangan masih akan terus positif di kuartal IV. Sebab masih banyak terdapat peluang permintaan yang bisa dimanfaatkan dari pelanggan-pelanggan baru perusahaan di beberapa negara produsen sarung tangan, termasuk di antaranya China.
Di samping itu, MARK juga telah mengantongi kontrak dagang yang biasa direalisasikan dan dicatatkan dalam pembukuan kuartal IV 2020. Untuk itu, MARK akan terus berupaya mengoptimalkan produksi sesuai dengan pesanan atau kontrak yang telah diterima oleh perusahaan. "Realisasi kontrak yang bisa dibukukan di (sepanjang) kuartal IV 2020 ini adalah sekitar 2 juta - 2,5 juta unit," imbuh Ridwan.
Ekspansi jalan terus
Sejalan dengan iklim bisnis yang positif, MARK terus menggencarkan agenda ekspansinya. Terbaru, MARK berencana kembali membangun pabrik anyar berkapasitas 700.000 unit per bulan di Desa Dalu, Tanjung Morawa, Sumatra Utara pada bulan November 2020 ini.
Pabrik anyar dengan nilai investasi sebesar Rp 150 miliar tersebut akan menjadi pabrik ketiga perusahaan, melengkapi dua pabrik lainnya yang sudah dibangun lebih dahulu. Angka investasi tersebut sudah mencakup investasi untuk mendanai biaya pendirian bangunan, pembelian mesin, serta instalasi mesin. “Ground breaking dilakukan bulan November 2020, target selesai April 2021 akhir,” ujar Ridwan.
Baca Juga: Ungkit kapasitas produksi, Mark Dynamics (MARK) bangun pabrik anyar di Tanjung Morawa
Ekspansi pembangunan pabrik baru berjalan beriringan dengan ekspansi penambahan kapasitas pabrik eksisting perusahaan. Asal tahu, saat ini MARK tengah mengawal agenda ekspansi penambahan kapasitas pabrik eksisting dari semula 700.000 unit per bulan menjadi 1,1 juta unit per bulan dengan membangun plant kedua di pabrik kedua perusahaan yang berlokasi di Tanjung Morawa, Deli Serdang.
Agenda ekspansi tersebut juga memakan total investasi sekitar Rp 150 miliar, hanya saja realisasinya dilakukan secara bertahap. Adapun saat ini, kapasitas produksi eksisting Mark Dynamics sudah mencapai 800.000 unit per bulan. Dengan demikian, total kapasitas produksi MARK akan mencapai 1,8 juta unit per bulan setelah kedua agenda ekspansi penambahan kapasitas di atas rampung.
Ridwan menjelaskan, agenda penambahan kapasitas dilakukan agar perusahaan dapat mengail tren permintaan cetakan sarung tangan pada tahun tahun-tahun berikutnya yang terus meningkat pesat. Maklumlah, untuk periode pengapalan tahun 2021 saja MARK sudah mengantongi kontrak dengan total nilai US$ 52 juta saat ini.
Kontrak-kontrak tersebut datang baik dari pelanggan lama di Malaysia, maupun pelanggan-pelanggan baru produsen cetakan sarung tangan di China, Thailand, Vietnam, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat.
Melihat tren yang ada, MARK bahkan telah menyusun target kinerja dengan pertumbuhan yang fantastis untuk tahun 2021 dan 2022. Untuk tahun 2021, MARK membidik penjualan sebesar Rp 879,4 miliar atau naik sebesar 72% dari proyeksi penjualan tahun 2020 dan laba sebesar Rp 227,7 miliar atau naik 66% dari proyeksi laba tahun 2020.
Sementara untuk tahun 2022, MARK menargetkan penjualan sebesar Rp 1,2 triliun atau sebesar 46% dari proyeksi penjualan tahun 2021 dan laba sebesar Rp 362,7 miliar atau naik 59% dari proyeksi laba tahun 2021. “Memang peningkatan ini cukup agresif karena diiringi oleh permintaan pasar yang juga meningkat pesat,” tutup Ridwan.
Baca Juga: Mark Dynamics (MARK) kantongi kontrak ekspor baru US$ 44 juta untuk tahun depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News