Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinar Mas Land menyampaikan komitmen untuk menumbuhkan ekosistem perusahaan rintisan berbasis teknologi (startup). Hal itu dimaksudkan untuk turut menyuburkan potensi startup yang terus bertumbuh di Indonesia.
Berdasarkan data yang dirilis oleh situs startupranking.com pada 2021, Indonesia berada di peringkat lima dunia dengan 2.251 startup setelah AS, India, Inggris, dan Kanada.
Chief of Digital Tech Ecosystem & Development Sinar Mas Land, Irawan Harahap menyampaikan, masih banyak creativepreneur di tanah air yang membutuhkan dukungan dan bimbingan agar dapat memulai untuk membangun bisnis atau startup company.
Sinar Mas Land terus mendukung adanya inovasi digital, khususnya melalui pengembangan Digital Hub, sebuah kawasan di BSD City yang didedikasikan untuk komunitas, pusat pendidikan, perusahaan rintisan dan multinasional yang berfokus di bidang teknologi digital.
Saat ini pengembangan secara fisik infrastruktur dan fasilitas telah dinikmati oleh nama-nama besar di bidang teknologi seperti NTT, Traveloka, dan Apple Developer Academy.
Baca Juga: Upaya Sinarmas Land meningkatkan pemasaran lewat platform digital
Hal tersebut diimbangi dengan berbagai kegiatan bagi komunitas dan perusahaan rintisan yang terus dilakukan Sinar Mas Land melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).
Dalam pelaksanaannya, Sinar Mas Land menggandeng mitra-mitra terkemuka dalam bidang rintisan teknologi digital. Salah satunya Teman Startup yang akrab dikenal dengan publikasi media sosialnya terkait perusahaan rintisan digital.
Bersama Teman Startup, Sinar Mas Land akan menyelenggarakan kegiatan ‘StartHub’ guna mendorong generasi muda membangun perusahaan rintisan berbasis teknologi di era industri 4.0.
“Kami melakukan kolaborasi dengan Teman Startup sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan pertumbuhan ekosistem bisnis perusahaan rintisan berbasis teknologi di tanah air," ungkap Irawan dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, beberapa hari lalu.
Kegiatan dengan format webinar ini mengangkat tema “Hal Fundamental dalam Membangun Bisnis di Era Pandemi”. Tema ini dipilih untuk memberikan pemahaman dan strategi yang dibutuhkan oleh para founders dalam menjalankan bisnis startup.
Irawan berharap melalui kegiatan ini para-para pendiri perusahaan rintisan pun mulai melakukan berbagai inovasi sehingga perusahaan mereka dapat berkembang dari sisi teknologi maupun model bisnis.
"Program-program dari kolaborasi ini diharapkan dapat membuka peluang bagi perusahaan rintisan dalam menghadirkan digital transformation,” sebut Irawan.
CEO and Co-Founder of Teman Startup Leivino Krisdeni menjelaskan bahwa saat ini banyak bisnis rintisan yang berkembang pesat hingga menjadi perusahaan besar. Perkembangan ini biasanya mengandalkan teknologi untuk membantu pertumbuhan bisnis dan lebih mengutamakan ide-ide baru serta memberi solusi nyata untuk permasalahan konsumen.
“Selain ide dan modal usaha, untuk membangun perusahaan rintisan juga diperlukan wawasan tentang teori dalam menjalankan sebuah bisnis. Kami menyelenggarakan acara StartHub ini sebagai platform bagi teman-teman entrepreneur untuk belajar memulai usaha atau membangun bisnis rintisan,” ungkap Leivino.
Baca Juga: Optimistis, Duta Pertiwi (DUTI) targetkan pendapatan capai Rp 2,05 triliun di 2021
StartHub merupakan sebuah acara yang digagas oleh Teman Startup selama dua bulan untuk memberikan applicable knowledge untuk para startup founders atau para pegiat bisnis rintisan. Acara ini diselenggarakan selama dua bulan mulai dari 8 Juli – 3 September 2021.
Acara digelar melalui berbagai platform seperti Webinar, Instagram Live, Spotify podcast, YouTube, dan TikTok.
Kegiatan webinar sendiri terbagi menjadi empat segmen yang membahas topik Startups, Product, Marketing, dan Fundraising yang dibutuhkan para crativepreneur dalam membangun sebuah perusahaan rintisan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News