Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Terakhir, pendekatan pra-elektrifikasi digunakan jika terdapat daerah yang penduduknya tersebar dan butuh biaya besar dalam pemasangan sistem jaringan. Pendekatan tersebut selain menggunakan tabung listrik juga bisa dengan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).
Harris mencatat, program LTSHE sangat membantu dalam memberikan penerangan rumah tangga di wilayah terpencil, bahkan dalam kurun waktu tiga tahun. Pemerintah pun sudah mendistribusikan LTSHE ke 3.058 desa di wilayah terpencil. Namun, program ini akan digantikan dengan tabung listrik pada 2020.
“Mungkin prinsipnya tidak persis sama dengan LTSHE, tapi tabung listrik mirip dari sisi penyediaan listriknya,” tukas dia.
Baca Juga: Ini tiga stimulus pemerintah untuk tangani wabah corona
Tiga pendekatan tadi didukung oleh kebijakan atas peningkatan kapasitas infrastruktur EBT baik secara komersial maupun nonkomersial. Harris menyebut, untuk infrastruktur EBT komersial, pemerintah sudah memberikan ruang kepada sektor swasta untuk berperan aktif masuk ke dalam penyediaan listrik. Tentunya hal tersebut didasari kontrak dengan PLN.
Adapun untuk infrastruktur EBT nonkomersial, akan ada keterlibatan pembiayaan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga dana hibah.
Harris juga menggarisbawahi bahwa semua kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah adalah demi meningkatkan mutu pelayanan listrik. “Mudah-mudahan langkah ini bisa membuat layanan listrik dari pemerintah lebih baik lagi,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News