kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Turun, Harga Batubara Acuan (HBA) November 2022 Jadi US$ 308,2 Per Ton


Kamis, 03 November 2022 / 14:57 WIB
Turun, Harga Batubara Acuan (HBA) November 2022 Jadi US$ 308,2 Per Ton
ILUSTRASI. Harga Batubara Acuan (HBA) di November 2022 turun menjadi US$ 308,2 per ton


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan Harga Batubara Acuan (HBA) November turun ke angka US$ 308,2 per ton.

HBA November turun US$ 22,77 per ton atau 7,39% dari bulan sebelumnya akibat kondisi pasokan gas Eropa yang mengalami surplus.

"Meningkatnya pasokan gas di Eropa membuat harga gas melandai, kondisi ini berdampak juga pada harga batubara yang ikut merosot," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam siaran pers, Kamis (3/11).

Agung melanjutkan, faktor lain yang turut mempengaruhi penurunan HBA adalah produksi batubara China serta kondisi perekonomiannya.

"Selain itu, peningkatan produksi batubara dan perlambatan ekonomi Tiongkok turut menjadi salah satu penyebab menurunnya harga batubara secara global," ungkap Agung.

Baca Juga: Ini Penyebab Harga Batubara Acuan (HBA) Oktober Tembus US$ 330 Per Ton

Adapun, pergerakan HBA sejak awal tahun 2022 sempat menyentuh nilai tertinggi pada bulan Oktober, dimana HBA terkerek hingga menyentuh level US$ 330,97 per ton. Faktor kondisi geopolitik Eropa imbas konflik Rusia - Ukraina yang menyebabkan fluktuasi harga gas Eropa menjadi faktor pengerek utama.

Produksi batubara China yang mengalami peningkatan namun perlambatan perekonomiannya menjadi faktor lain menurunnya HBA bulan ini.

Agung menjelaskan, ada dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA yaitu, supply dan demand. Pada faktor turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.

Baca Juga: Jadi Jawara di Bursa, IDX Energy Melesat 76% Sejak Awal Tahun 2022

HBA sendiri merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.

Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×