kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Uang Jaminan Kesungguhan Freeport Terancam Hangus, Jika Pembangunan Smelter Molor


Sabtu, 28 Oktober 2023 / 10:30 WIB
Uang Jaminan Kesungguhan Freeport Terancam Hangus, Jika Pembangunan Smelter Molor
ILUSTRASI. Ada potensi jaminan kesungguhan Freeport hangus atau dicairkan ke kas pemerintah jika proyek smelter molor.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara soal nasib dana jaminan kesungguhan PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk proyek Smelter Gresik. 

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan, ada potensi jaminan kesungguhan tersebut hangus atau dicairkan ke kas pemerintah jika proyek smelter tidak tuntas sesuai ketentuan. 

"Saya lupa besarannya, ada rumus (perhitungannya). Harus selesai 100%, tentu harus kita lihat nanti," ungkap Arifin di Kementerian ESDM, Kamis (26/10). 

Kontan.co.id mencatat, jaminan kesungguhan yang disetor Freeport mencapai US$ 380 juta.

Baca Juga: US$ 147 Juta Telah Disetor Freeport untuk Bayar Bea Keluar Ekspor Konsentrat Tembaga  

Di sisi lain, Freeport Indonesia berniat mengusulkan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga pasalnya, proyek smelter dinilai belum bisa menampung seluruh produksi setidaknya sampai Desember 2024 mendatang. 

Seperti diketahui, sebelumnya PTFI telah mengantongi izin ekspor konsentrat tembaga pada 24 Juli 2023 lalu. Dengan izin tersebut, PTFI mendapat restu dari pemerintah Indonesia untuk mengekspor sebanyak 1,7 juta ton konsentrat tembaga hingga Mei 2024 mendatang. Sambil tetap menyelesaikan proyek fasilitas pemurnian konsentrat tembaga PTFI yang tengah berjalan, yakni smelter Manyar, tentunya.

Belakangan,  Freeport Indonesia juga dikabarkan berencana mengurangi produksi hingga 40% jika izin relaksasi ekspor tidak diperoleh. Langkah ini berpotensi menggerus penerimaan negara hingga 50%.

Menanggapi hal ini, Arifin menyebutkan pemerintah tetap mengambil kebijakan sesuai regulasi yang ada. 

"Ya kalau kita melihatnya, berdasarkan aturannya ya itu konsekuensinya," sambung Arifin. 

Dalam pemberitaan Kontan, menurut laporan kuartalan Freeport-McMoRan periode 9 bulan pertama 2023  yang terbit belum lama, pengerjaan konstruksi smelter Manyar PTFI diproyeksikan baru rampung di pertengahan 2024.

Baca Juga: Freeport Indonesia Segera Perpanjang Izin Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga

Dilanjut dengan tahapan commissioning lalu produksi dengan tingkat kapasitas yang dinaikkan secara bertahap hingga akhir 2024. Hingga laporan kuartalan tersebut terbit, pengerjaan konstruksi smelter yang total nilai proyeknya mencapai US$ 3 miliar itu baru selesai 84%.

Itulah sebabnya, PTFI kemudian berharap masih diizinkan mengekspor sebagian produksi konsentrat tembaga yang belum bisa ditampung oleh smelter.

“Smelter kita mulai beroperasi itu bulan Mei (2024). Tapi kan itu butuh waktu untuk sampai ke 100% produksi. Nah itu baru sampai 100% produksinya Desember 2024, secara bertahap,” terang Presiden Direktur PTFI Tony Wenas usai menghadiri Kompas100 CEO Forum Ke-14, Senin (23/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×