Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa uji coba mandatori Biodiesel 50 (B50) hampir rampung. Pihaknya menargetkan B50 ini dapat diimplementasikan pada semester II Tahun 2026.
"B50 sedang diujicobakan dan insyaAllah di semester kedua akan kita implementasikan," kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jumat (24/10/2025).
Bahlil meyakini implementasi B50 akan menekan impor Bahan Bakar Minyak (BBM). Bahkan dia mengatakan pemerintah tak lagi impor solar jika kebijakan ini diterapkan.
"Karena sudah memenuhi semuanya antara produksi dicampur dengan bioetanol sudah bisa dicukupi," ungkap Bahlil.
Baca Juga: Bahlil Ungkap Potensi DMO Sawit untuk Penuhi B50
Khusus untuk bensin, Bahlil melaporkan konsumsi dalam negeri mencapai 40 juta sampai 42 juta ton per tahun atau jauh lebih besar dari pasitas produksi dalam negeri yang hanya berkisar 14 juta ton.
Bahlil mengklaim telah melakukan kesepakatan kerja sama dengan Brazil untuk mendorong energi baru terbarukan untuk mengurangi ketergantungan impor bensin.
Menurutnya, Brazil telah berhasil mencapai mandatori etanol 30 (E30). Ke depan, Indonesia ingin bekerja sama terkait pengembangan etanol sebagai campuran BBM jenis bensin.
Baca Juga: Mandatori B50 Tahun 2026, Substitusi Konsumsi Solar hingga 20 Juta Kiloliter
"Selain untuk meningkatkan energi bersih kita, juga untuk mengurangi ketergantungan impor," pungkasnya.
Selanjutnya: Jelang Spin Off Unit Syariah, MSIG Life Luncurkan Produk Baru
Menarik Dibaca: 10 Film Horor Neraka yang Bikin Merinding, Wajib Tonton Siksa Neraka
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













