kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Uji Coba Berjalan, Harga Jual Pertamax Green 95 Sekitar Rp 13.500 Per Liter


Selasa, 04 Juli 2023 / 20:19 WIB
Uji Coba Berjalan, Harga Jual Pertamax Green 95 Sekitar Rp 13.500 Per Liter
ILUSTRASI. Pelayanan pelanggan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) milik PT Pertamina di Jakarta,


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina telah mulai melakukan uji coba penjualan produk BBM Pertamax Green 95 di wilayah Jawa Timur.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala N. Mansury mengungkapkan, launching penjualan secara resmi akan dilakukan pada minggu ketiga bulan Juli tahun ini.

"Harganya sekitar Rp 13.500 per liter mungkin," kata Pahala kepada Kontan.co.id, Selasa (4/7).

Kontan mencatat, uji coba pasar akan dilakukan di Jawa Timur dan Jakarta.

Pahala menjelaskan, nantinya akan ada 17 titik SPBU untuk penjualan produk BBM terbaru yang dibuat menggunakan campuran Pertamax dengan Bioetanol sebesar 5 persen (E5).

Baca Juga: Mulai Juli, Pertamina akan Jual Pertamax Green 95 di Jakarta

Bioetanol adalah etanol atau senyawa alkohol yang berasal dari tumbuhan. Dalam hal ini, Pertamina menggunakan tebu.

Selain itu, dalam penambahan produk BBM baru ini, Pahala memastikan Pertamina tidak perlu mengucurkan investasi untuk penambahan nozzle di SPBU.

Pahala menjelaskan, dari ujicoba yang akan dilakukan ini nantinya akan menjadi bahan pertimbangan untuk memperluas penjualan ke daerah lain.

"Nanti kalau misalnya kita lihat sukses kita akan kembangkan juga untuk menambah kapasitas produksi bioetanol," imbuh Pahala.

Meski demikian, pengembangan bioetanol kini masih dihadapkan pada tantangan ketersediaan bahan baku yang terbatas.

Selama ini, kebutuhan bioetanol dipasok oleh Energi Agro Nusantara (Enero), anak usaha PTPN.

Kontan mencatat, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan, saat ini kapasitas produksi nasional baru mencapai 40 ribu kl.

"Untuk kapasitas yang siap (saat uji coba) 100 ribu kl, kapasitas yang selalu produksi saat ini 40 ribu kl," kata Dadan di Kementerian ESDM, Senin (19/6).

Dadan menjelaskan, kehadiran beleid ini pun diharapkan memberikan jaminan dan mendorong produksi bioetanol ke depannya.

Baca Juga: Bakal Mulai Uji Coba, BBM Pertamax Green 95 Dibanderol Sekitar Rp 13.200 Per Liter



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×