kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.698   56,00   0,34%
  • IDX 8.062   1,01   0,01%
  • KOMPAS100 1.116   0,06   0,01%
  • LQ45 788   -5,82   -0,73%
  • ISSI 282   1,05   0,37%
  • IDX30 413   -2,57   -0,62%
  • IDXHIDIV20 469   -4,76   -1,00%
  • IDX80 123   0,14   0,12%
  • IDXV30 133   0,90   0,68%
  • IDXQ30 130   -0,89   -0,68%

Progres Capai 96,5%, Proyek Kilang RDMP Balikpapan Masuki Tahap Uji Coba


Rabu, 01 Oktober 2025 / 10:58 WIB
Progres Capai 96,5%, Proyek Kilang RDMP Balikpapan Masuki Tahap Uji Coba
ILUSTRASI. Kilang Pertamina Internasional (KPI) menyebut, Proyek RDMP Balikpapan segera memasuki tahap uji coba


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan segera memasuki tahap uji coba. Selain meningkatkan kapasitas pengolahan, Kilang ini akan menghasilkan produk berkualitas setara euro 5.

Hingga minggu minggu keempat September 2025, proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe telah mencapai progres 96,5%. 

Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman mengungkapkan, saat ini RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe memasuki fase krusial menuju tahap uji coba peralatan (commissioning) dan awal pengoperasian kilang (start-up).

"Tahap ini menjadi penentu keberhasilan proyek dalam meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas bahan bakar minyak (BBM)," kata Taufik dalam keterangan resmi, Rabu (1/10/2025).

Baca Juga: Kilang Pertamina Operasikan Empat Tanki Baru di Balongan

Untuk itu, kata Taufik, KPI melalui PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) terus memperkuat dan fokus pada aspek keselamatan dan kesiapan operasi. Proyek ini erat kaitannya dengan arah pembangunan nasional yang tertuang dalam Asta Cita, delapan program prioritas.

"Proyek akan berkontribusi langsung dalam memperkuat ketahanan ekonomi, melalui peningkatan kapasitas kilang dan kemandirian pasokan energi," jelas Taufik.

Hingga saat ini, sejumlah fasilitas utama Proyek RDMP Balikpapan telah start up, di antaranya unit revamping pengolahan crude/minyak mentah, fasilitas gas Senipah, fasilitas tangki penyimpanan crude, Single Point Mooring (SPM) dan pipeline Lawe-Lawe serta berbagai utilitas utama seperti Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO), cooling tower, Gas Turbine Generator (GTG), dan tangki penyimpanan feed RFCC serta Main Control Room (MCR).

Menurut Taufik, kehadiran fasilitas-fasilitas ini telah meningkatkan efisiensi operasional kilang, mengurangi konsumsi LPG untuk operasional kilang, serta memperkuat infrastruktur energi nasional.

Taufik menjelaskan, unit-unit pendukung lainnya juga telah siap, seperti pembangkit listrik (Gas Turbine Generator), penghasil steam (Boiler), sistem pendingin (Cooling Water System), jalur pipa minyak mentah dari Terminal Lawe-Lawe, hingga flare system, cerobong api yang berfungsi sebagai membakar gas buang untuk pengamanan proses operasional kilang.

Baca Juga: Kementerian ESDM Pastikan BBM dari Kilang Pertamina Bisa untuk SPBU Swasta

"Baru-baru ini, KPI juga telah berhasil mengoperasikan unit baru Saturated LPG Treater. Unit ini berfungsi membersihkan LPG hasil proses kilang dari zat pengotor, terutama sulfur yang berbau dan bersifat korosif," kata Taufik. 

Proyek RDMP Balikpapan sendiri memang memiliki target meningkatkan produk LPG yang awalnya 48  ribu ton pertahun menjadi 384 ribu ton per tahun. Kenaikan sebesar 336 ribu ton per tahun ini berpotensi menurunkan impor LPG sekitar 4,9%.

Unit utama lain yang direncanakan akan beroperasi di Triwulan IV tahun ini adalah Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCC).

"Unit RFCC yang merupakan prioritas utama proyek RDMP Balikpapan ini akan menjadi salah satu simbol utama ketahanan energi nasional. Unit ini akan mampu mengubah residu menjadi produk bernilai tinggi dengan kapasitas 90 ribu barel per hari. Nantinya, unit RFCC ini akan menambah produk hasil pengilangan yaitu gasoline, LPG, dan bahan baku plastik propylene," jelas Taufik.

Pada fase persiapan, di bulan Agustus 2025 lalu, telah dilakukan pemasukan (loading) catalyst ke dalam penampung (hopper) yang menjadi tahap penting sebelum unit RFCC dijalankan untuk pertama kalinya (initial start up).

Baca Juga: Pertamina Target Kilang Balongan dan Dumai Produksi Avtur Jelantah Semester II-2026

Proyek RDMP Balikpapan sendiri memiliki tiga tujuan utama, yaitu meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari semula 260 ribu barel per hari (kbpd) menjadi 360 kbpd, meningkatkan kualitas produk dari standar setara Euro 2 menjadi standar Euro 5 yang lebih ramah lingkungan, serta meningkatkan kompleksitas kilang guna mendorong efisiensi operasional dan memperluas jangkauan produk.

Kompleksitas kilang juga akan naik dari skala NCI (Nelson Complexity Index) 3,7 menjadi 8,0 yang mencerminkan kemampuan kilang mengolah minyak mentah dengan kualitas beragam menjadi produk bernilai tinggi.

Taufik menyampaikan bahwa proyek RDMP ini juga memicu pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru di sekitar lokasi yang mendorong aktivitas perdagangan, jasa, dan industri penunjang.

“Dampak positifnya terlihat dari penyerapan hingga 24.000 tenaga kerja pada puncak konstruksi. UMKM, warung-warung makan, laundry, kendaraan pengantaran, rumah kontrakan semuanya kebanjiran rezeki,” ungkapnya.

Selanjutnya: Daftar Promo Hari Kopi Sedunia 1 Oktober, Fore hingga Point Coffee Ada Harga Spesial

Menarik Dibaca: Daftar Promo Hari Kopi Sedunia 1 Oktober, Fore hingga Point Coffee Ada Harga Spesial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×