kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,74   -6,61   -0.71%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Uni-Charm (UCID) Genjot Kinerja Lebih Tinggi Dibanding Tahun 2021


Kamis, 01 Desember 2022 / 14:09 WIB
Uni-Charm (UCID) Genjot Kinerja Lebih Tinggi Dibanding Tahun 2021
ILUSTRASI. Produk dari PT Uni Charm Indonesia Tbk (UCID)


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen popok, PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) mematok capaian bisnis yang lebih baik di tahun 2022 ini. Meski tak memberi detail angka, pihaknya berharap dapat mencapai pertumbuhan pendapatan dibandingkan tahun lalu.

Sekretaris Perusahaan Uni-Charm Indonesia Vikry Ahmadi mengungkapkan, UCID seraya optimistis nilai pendapatan selama 2022 akan lebih tinggi dari tahun 2021. Hal ini seiring dengan realisasi kinerja hingga September 2022 yang juga berhasil mencapai pertumbuhan positif.

"Untuk pertumbuhan penjualan kami optimis lebih tinggi dari tahun lalu, sedangkan laba target kami adalah sama dengan tahun lalu," ujar Vikry, kepada Kontan.co.id, kemarin.

Per September 2022, pendapatan bersih Uni-Charm terpantau tumbuh 13,29% menjadi Rp 7,58 triliun. Capaian ini lebih tinggi dari semula Rp 6,69 triliun per akhir September 2021.

Menurut Vikry, peningkatan pendapatan tersebut salah satunya didorong oleh naiknya permintaan masyarakat akan produk-produk yang dipasarkan UCID.

Baca Juga: Meski Pendapatan Naik, Laba Uni-Charm (UCID) Turun Per September 2022

UCID juga melakukan sejumlah improvement terhadap beberapa eksisting produk mereka di tahun ini. Dia mengklaim, produk-produk hasil improvement ini mendapat respon positif dari pelanggan dan punya andil terhadap pertumbuhan kinerja UCID selama 2022.

"Ada Mamypoko extra kering, Mamypoko Pants Royal, dan Charm Safe Night. Ini tiga produk utama yang kami improve kualitasnya di tahun ini," sebut Vikry.

Tanpa menyebutkan detail realisasi penggunaannya, Vikry mengatakan bahwa anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 300 miliar yang disiapkan tahun ini akan terserap semua sesuai budget awal.

 

Meski ada pertumbuhan pendapatan, UCID terpantau membukukan penurunan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar 23,15%. Angkanya menurun menjadi Rp 253,73 miliar, dari semula Rp 383,31 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

"Penurunan laba disebabkan oleh naiknya harga material yang melebihi prediksi kami," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×