Reporter: Revita Rita Rani | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Keputusan PT Unitex untuk keluar dari keanggotaan Bursa Efek Indonesia (BEI) rupanya juga tak membikin langkah ke depan menjadi lebih ringan.
Lesunya daya beli karena ekonomi yang melambat, masih menjadi tantangan.
Dus, Unitex mematok target penjualan 8,5 juta meter kain pada tahun 2016 ini.
Target penjualan ini terbilang lebih kecil 18,27% ketimbang target penjualan tahun 2015 lalu yakni 10,4 juta meter kain.
Manajemen Unitex berkaca dari proyeksi realisasi penjualan 2015.
Perusahaan ini menyebut, dari Januari sampai November 2015, mereka baru menjual 6,9 juta meter kain, atau 66,35% dari total target penjualan tahunan.
Unitex yakin tak bisa menutup kekurangan target penjualan hanya dalam waktu sebulan di Desember 2015.
"Kami akan tutup buku dengan penjualan yang telah dicapai saja," ujar Sugi Hafi Prawiro, Direktur PT Unitex kepada KONTAN, Rabu (30/12).
Selain daya beli lesu, Unitex menuding banyaknya produk impor masih menjadi ganjalan bisnis mereka.
Banjir produk impor yang mematok harga miring itu membikin produk lokal tergencet.
Namun, Unitex tak mau patah arang.
Perusahaan itu akan menerapkan strategi memperbesar pasar ekspor.
Keinginan mereka, kontribusi penjualan ekspor bisa meningkat dari 20% pada tahun 2015, menjadi 30% pada tahun 2016.
Untuk itu, Unitex berencana memperdalam pasarnya di Jepang.
Dari keterangan Sugi, pasar Negeri Matahari Terbit tersebut masih mendominasi kontribusi ekspor, bahkan sampai 10% terhadap total penjualan.
Tujuan ekspor lainnya adalah Australia dan beberapa negara Asia seperti Singapura dan Vietnam.
Selain mengekspor produk tekstil secara langsung, Unitex juga mengekspor secara tak langsung dalam bentuk pakaian jadi ke Amerika Serikat dan Eropa.
Perusahaan itu menyuplai kain ke produsen pakaian.
Total produksinya mencapai 15% terhadap total produksi mereka.
Sementara untuk pasar lokal, Unitex menyebutkan, Jakarta, Bandung, dan Solo adalah pasar utama.
"Kami supply bahan tekstil untuk seragam korporasi yang kebanyakan dari perbankan seperti bank Mandiri," terang Sugi.
Untuk mendukung strategi penjualan bisnis tahun depan, Unitex masih mengandalkan fasilitas produksi yang saat ini belum semua terpakai.
Kapasitas produksi terpasang mereka saat ini tercatat sebanyak 900.000 meter bahan tekstil per bulan.
Produksi Unitex berjalan di pabrik Tajur Bogor, Jawa Barat seluas 150.700 meter persegi (m²).
Mereka membikin aneka produk tekstil yakni yard, dyed dan piece dyed.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News