kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.307.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.680   -27,00   -0,16%
  • IDX 8.391   -3,35   -0,04%
  • KOMPAS100 1.160   -7,83   -0,67%
  • LQ45 845   -8,63   -1,01%
  • ISSI 290   -0,83   -0,29%
  • IDX30 444   -0,53   -0,12%
  • IDXHIDIV20 511   -2,43   -0,47%
  • IDX80 131   -0,99   -0,75%
  • IDXV30 138   -0,38   -0,28%
  • IDXQ30 140   -0,92   -0,65%

UNTR Revisi Target Penjualan Alat Berat Jadi 4.500 Unit, Begini Pertimbangannya


Senin, 10 November 2025 / 20:23 WIB
UNTR Revisi Target Penjualan Alat Berat Jadi 4.500 Unit, Begini Pertimbangannya
ILUSTRASI. PT United Tractors Tbk (UNTR) meninjau kembali target penjualan alat berat pada tahun 2025.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) meninjau kembali target penjualan alat berat pada tahun 2025. UNTR memproyeksikan penjualan alat berat sampai tutup tahun mencapai sekitar 4.500 unit, atau di bawah target 4.600 unit yang dicanangkan pada awal tahun ini.

Corporate Secretary United Tractors, Ari Setiyawan mengungkapkan, proyeksi tersebut mempertimbangkan tingkat kenaikan penjualan alat berat ke sektor pertambangan dan kehutanan yang lebih rendah dari target awal. Sebab, realisasi produksi batubara nasional tahun ini diperkirakan melandai, sehingga berdampak terhadap permintaan alat berat yang lebih rendah dari proyeksi sebelumnya.

Di sektor kehutanan, kebutuhan alat berat khususnya di area Sumatera sudah relatif terpenuhi. Dengan begitu, UNTR memperkirakan hanya akan ada sedikit penambahan permintaan alat berat pada akhir tahun ini.

"Sedang kami review. Dengan kondisi seperti disampaikan sebelumnya, perkiraan sampai akhir tahun penjualan Komatsu sekitar 4.500 unit," ungkap Ari saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (10/11/2025).

Baca Juga: UNTR Bidik Akuisisi Tambang Mineral, Buka Peluang Ekspansi hingga ke Australia

Jika proyeksi tersebut tercapai, maka penjualan alat berat UNTR masih lebih tinggi dibandingkan capaian tahun lalu. Sepanjang tahun 2024, UNTR menjual alat berat Komatsu sebanyak 4.420 unit.

Adapun, sampai dengan kuartal III-2025, penjualan alat berat Komatsu tercatat sebanyak 3.653 unit. Jumlah itu mencerminkan kenaikan sekitar 10% dibandingkan penjualan 3.321 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Penjualan alat berat ke sektor pertambangan masih dominan dengan porsi 63% terhadap total penjualan unit. Disusul oleh sektor perkebunan (14%), konstruksi (13%), dan kehutanan (10%).

Secara nilai, penjualan alat berat yang tergabung dalam segmen mesin konstruksi berkontribusi sebesar Rp 29,3 triliun. Meningkat sekitar 11% dibandingkan raihan periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan dari segmen mesin konstruksi berkontribusi sebanyak 29,16% terhadap pendapatan konsolidasi UNTR yang menembus Rp 100,46 triliun hingga kuartal III-2025. Ari menjelaskan bahwa kenaikan penjualan alat berat UNTR ini terdongkrak oleh adanya penerusan kontrak (carry over).

Ari mencontohkan sejumlah pemesanan di sektor pertambangan yang carry over dari akhir tahun 2024 ke semester I-2025. Ari bilang, ada kecenderungan pelanggan menunda pembelian alat berat pada akhir tahun dan memilih membeli pada awal tahun untuk mendapat model tahun depan, apabila kebutuhan alat berat tahun ini sudah tercukupi.

Dus, Ari pun memperkirakan permintaan alat berat pada kuartal IV-2025 ini akan cenderung melambat. "Di sektor kehutanan dan perkebunan, kebutuhan alat untuk tahun ini sudah terpenuhi sehingga penambahan ada, namun tidak banyak dibanding triwulan sebelumnya," terang Ari.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) Likuidasi Salah Satu Anak Usahanya

Permintaan alat berat masih berpeluang datang, seperti dari proyek food estate yang merupakan proyek strategis pemerintah. Ari mengakui, proyek food estate berdampak positif terhadap permintaan alat berat di sektor perkebunan. 

Hanya saja, Ari memberikan catatan bahwa untuk mengirim alat berat dan operasional di sektor agro diperlukan dukungan infrastruktur.  "Setelah pembangunan infrasturktur yang mendukung proyek food estate rampung, diharapkan ada potensi peningkatan dari proyek food estate," tandas Ari. 

 

Selanjutnya: Kinerja TLKM dan ISAT Masih Tertekan, Cek Rekomendasi Sahamnya

Menarik Dibaca: Glico Kolaborasi dengan Hololive Indonesia, Padukan Dunia Nyata dan Virtual

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×