kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   17.000   0,89%
  • USD/IDR 16.378   49,00   0,30%
  • IDX 7.859   -31,86   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -7,60   -0,68%
  • LQ45 822   -6,76   -0,82%
  • ISSI 265   -0,92   -0,35%
  • IDX30 425   -3,33   -0,78%
  • IDXHIDIV20 494   -1,99   -0,40%
  • IDX80 124   -0,75   -0,60%
  • IDXV30 131   0,35   0,27%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

Untuk Stabilkan Harga, Petani Singkong Butuh Wadah


Jumat, 23 April 2010 / 19:12 WIB


Reporter: Amailia Putri Hasniawati |

JAKARTA, Petani singkong membutuhkan wadah untuk menampung hasil panen mereka. Disamping untuk penstabilan harga, petani juga tidak ragu-ragu untuk tidak menjual hasil tanamannya kepada para cukong yang membeli singkong ketika masih dalam masa penanaman.

“Para cukong-cukong ini banyak yang membeli dengan system ijon, karena petani sangat membutuhkan biaya maka mereka membeli tanaman ketika belum cukup untuk dipanen, dan biasanya cukong ini membiarkan lahannya 3-5 bulan terlantar, ini sangat merugikan petani,” kata Sekretaris Asosiasi Petani Singkong Indonesia (APSI) Romi Irawan.

Itu sebabnya, Romi meminta agar dibangun koperasi serta diadakan bimibingan dan arahan untuk melakukan budidaya singkong guna meningkatkan produksi sekaligus memperbaiki harga beli singkong di tingkat petani.

Romi berharap, harga beli singkong bisa mencapai Rp 1.000 per kg untuk yang belum kupas dan Rp 1.200-Rp 1.300 untuk yang kupas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×