Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengembangkan kompetensi keahlian tertentu para siswa lulusan SMK diharapkan dapat menyiapkan mereka masuk dunia kerja. Bukan hanya siap bekerja di dunia usaha dan dunia industri (DUDI), tapi juga siap menjadi pelaku usaha atau startup.
Ini merupakan salah satu tujuan dari program SMK PK (Pusat Keunggulan) yang mendapat dukungan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari.
Inilah yang melatarbelakangi Bogasari menjalin kerja sama dengan SMK Negeri 3 Kota Sukabumi, yang pada tahun 2022 ini berhasil meraih prestasi nasional sebagai Sekolah Penerima Program SMK PK.
President Human Resources PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari, Anwar Agus, mengatakan, kerja sama yang dijalin antara Bogasari dengan SMK Negeri 3 Sukabumi dikhususkan untuk pengembangan kompetensi para siswa dan guru program keahlian kuliner yang akan berlangsung selama 3 tahun.
"Target Bogasari tidak sekadar mempersiapkan lulusan SMK siap kerja yang kompeten di bidang Kuliner, tapi juga membantu menciptakan lulusan SMK yang siap berwirausaha dibidang kuliner, khususnya berbasis tepung terigu,” ucap Anwar dalam siaran pers, Kamis (22/09/2022).
Baca Juga: Ingin Menghemat Listrik, Grup Indofood Mulai Memasang PLTS di Pabrik Bogasari
Kerja sama ini merupakan satu dari sekian program Coorporate Social Responsibility (CSR) Bogasari di sektor pendidikan yang bernama Bogasari Mengajar. Kegiatan CSR lain di sektor pendidikan yang sudah 20 tahun lebih dijalankan Bogasari adalah kesempatan praktik kerja lapangan (PKL) bagi siswa dan mahasiswa, kunjungan industri, penyusunan skripsi S-1, program vokasi SMK, dan kerja sama Teaching Factory.
Bahkan meski pandemi, sejak Agustus 2020 Bogasari tetap menjalankan program PKL tapi baru dibuka hanya untuk mahasiswa. Namun seiring dengan penurunan level PPKM, mulai Oktober 2022 ini program PKL sudah kembali dibuka untuk para siswa SMK.
Terkait kerja sama program SMK PK, Bogasari akan melakukan berbagai transfer ilmu pengetahuan melalui kelas mengajar, praktik kerja lapangan atau magang, dan kunjungan industri. Khusus kelas mengajar dengan mendatangkan baker dari Bogasari akan diikuti oleh seluruh Siswa SMKN 3 pada program keahlian kuliner yang berjumlah sekitar 450 orang mulai dari jenjang kelas X, XI dan XII dengan konsep “Baker Mengajar”.
Kegiatan mengajar yang lainnya juga akan dijalankan di Bogasari Baking Center (BBC), unit pelatihan pengolahan makanan berbasis tepung terigu yang sudah ada sejak tahun 1981.
Baca Juga: 150 UKM Mitra Bogasari Belajar Mengelola Keuangan
Kegiatan mengajar di BBC ini akan diikuti perwakilan siswa yang punya kemampuan lebih dan siap menularkan ilmu ke para siswa lainnya melalui sistem TOT (Training of Trainer). Mekanisme dari kegiatan TOT ini adalah pihak SMK yang akan memilih para siswa tersebut kemudian dikirim dari Sukabumi ke Jakarta.
“Pengajaran di kelas BBC ini akan diikuti oleh para siswa selama 2 minggu. Mereka akan belajar lebih detail dan mendalam tentang teori dan praktik kajian ilmu seputar makanan berbasis tepung terigu, Ada paket belajar roti, pastry, mie, jajajan pasar, dan masih banyak lagi. Para siswa ini juga akan mengikuti tes atau ujian setelah selesai kelas guna mendapatkan sertifikat,” papar Anwar.
Senior Vice President Marketing Bogasari Ivo Ariawan menambahkan selama belajar di BBC, para siswa juga akan berkesempatan mengenal lebih dalam dan menyeluruh alur proses industri tepung terigu Bogasari dari mulai bahan baku sampai pengiriman produk jadi.
Setelah dibekali ilmu teori dan praktik serta pengenalan industri tepung terigu yang lebih mendalam, para siswa akan menjalani pemagangan di UKM mitra Bogasari sekitar 2 bulan. Tujuannya untuk membangun pemahaman dan naluri usaha buat para siswa.
“Apalagi banyak UKM mitra Bogasari di daerah yang seringkali kesulitan mendapatkan tenaga kerja lulusan SMK jurusan tata boga. Ini adalah kesempatan emas yang harus dikelola dengan baik, kesempatan bekerja bagi para SMK jurusan tata boga sekaligus cari pengalaman untuk membuka usaha” ujar Ivo Ariawan.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 3 Sukabumi Didies Darmawan dalam sambutannnya saat berkunjung ke Bogasari, Kamis (22/9) sebelum melakukan penandatanganan kerja sama, mengatakan bahwa target kerja sama melalui pendampingan pada Program SMK PK ini, unit usaha bakery yang sudah dijalankan siswa SMKN 3 Sukabumi sebagai bagian dari pembelajaran Teaching Factory makin berkembang luas.
Baca Juga: Siap-siap Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Beli Mi Instan, Harganya Naik
Bahkan pihaknya sangat berharap suatu saat nanti unit usaha di SMKN 3 Sukabumi berkembang menjadi BLUD (badan layanan umum daerah) sehingga pembiayaan sekolah lebih mandiri.
Saat ini, SMKN 3 Sukabumi sudah punya unit usaha makanan berbasis tepung terigu. Antara lain roti tawar, roti manis, donut, ayam goreng crispy, dan aneka jajanan pasar. Untuk sementara pemasarannya masih di lingkungan sekolah. Namun pertumbuhan penjualan sangat potensial karena dengan sudah aktifnya pembelajaran tatap muka, ada 1.236 siswa SMKN 3 yang masuk sekolah setiap hari Senin sampai Jumat.
“Pembeli dari luar sekolah juga ada, seperti saat bulan Ramadhan lalu. Unit usaha produksi SMKN 3 Sukabumi melalui Pembelajaran Teaching Factory menerima orderan kurang lebih 1500 toples kue kering. Makanya melalui kerja sama dengan Bogasari kami sangat berharap SMKN 3 Sukabumi makin berkembang apalagi mendapat bantuan peralatan yang baru dari Pemerintah melalui Program SMK PK,” harap Kepala Sekolah SMKN 3 Sukabumi Didies Darmawan.
Baca Juga: Mengenal Perilaku Konsumen Lebih Dekat dengan Matamaya
Guna mewujudkan unit usaha SMKN 3 Sukabumi menjadi BLUD, materi pengajaran dari kerja sama SMK PK ini juga menyangkut pemasaran secara digital dan budaya kerja industri. Dengan demikian kompetensi keahlian para siswa dan guru menjadi lebih menyeluruh baik dari sisi ilmu pengolahan makanan, pemasaran dan pengelolaan secara sumber daya manusia (SDM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News