Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembang perumahan Grand Harmoni memperkuat upaya mitigasi bencana banjir di kawasan proyeknya sebagai langkah antisipatif untuk mengurangi dampak negatif secara signifikan. Langkah ini dilakukan seiring meningkatnya risiko banjir di sejumlah wilayah penyangga ibu kota, terutama pada musim hujan.
Seperti diketahui, pada 31 Oktober lalu, longsor yang menerjang tiga kampung di Desa Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Banjir tersebut dipicu curah hujan ekstrem selama tiga hari berturut-turut yang membuat Sungai Cipatujah meluap hingga merusak beberapa titik tembok penahan tanah (TPT).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat pola hujan ekstrem di wilayah Jabodetabek memang semakin sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Pengembang perumahan Grand Harmoni pun bergerak cepat memulihkan kondisi permukiman pascabanjir dan longsor. Hanya dalam tiga hari, kawasan yang terdampak kembali normal.
Baca Juga: Karawang dari Pusat Industri, Kini Jadi Incaran Hunian yang Kian Berkembang
Project Manager Grand Harmoni Indah, Fran, menjelaskan bahwa banjir terjadi setelah salah satu tanggul jebol dan merendam sejumlah blok perumahan. Namun, respons darurat dapat dilakukan dalam hitungan menit. “Tim langsung standby membantu warga, dan kami juga meminta dukungan Basarnas, Polisi, serta Damkar. Dalam dua jam personel lengkap tiba dan melakukan evakuasi,” ujar Fran, Selasa (2/12).
Pemerintah daerah mengirim bantuan logistik, mendirikan tenda darurat, dan menyalurkan air bersih. Pengembang membuka beberapa ruko sebagai tempat penampungan sementara serta menyediakan makanan, air minum, dan dukungan dapur umum selama tiga hari.
Dalam masa pemulihan, pengembang ini mengerahkan tim kebersihan untuk mengangkat lumpur, menyemprot jalan, serta membantu membersihkan rumah warga. Perbaikan tanggul sementara selesai dalam lima hari, dan aktivitas warga kembali normal sebelum satu minggu. “Di hari keempat kami juga membagikan paket sembako,” kata Fran.
Baca Juga: Ekspansi Pemasaran Digital Sinar Mas Land Melalui Video Kreator
Meski tanggul sementara telah berdiri, pengembang menyiapkan mitigasi jangka panjang. Mereka melibatkan ahli geoteknik untuk mengkaji struktur bantaran sungai dan merencanakan perkuatan tanggul permanen saat musim kemarau, ketika kondisi lebih aman.
Grand Harmoni juga menyiapkan pembangunan rumah pompa untuk mengalirkan limpahan air dari kolam retensi ke sungai saat debit meningkat, sesuai rekomendasi Kementerian PUPR. Kapasitas kolam retensi pun akan ditingkatkan.
BMKG sebelumnya memprediksi Bogor memasuki puncak musim hujan dengan potensi hujan ekstrem. Karena itu, penguatan infrastruktur pengendali banjir seperti tanggul permanen dan rumah pompa dinilai krusial untuk memperkuat perlindungan jangka panjang kawasan tersebut.
Selanjutnya: BI Siapkan 5 Resep Strategi Ekonomi 2026: Sumitronomcis Ala Perry
Menarik Dibaca: Variasi MPASI Kunci Anak Lahap Makan, Ini Tips dari SUN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













