Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) menambah daftar kepemilikan proyek properti berkosep transit oriented development (TOD) lewat akuisisi 51,01% saham PT Jakarta River City dari tangan PT Ciptaruang Persada Property. Mereka rela merogoh Rp 633 miliar dari dana perolehan initial public offering (IPO) dan kas internal untuk membiayai aksi korporasi dengan perusahaan afiliasi tersebut.
Urban Jakarta yakin bakal mendapatkan hasil setimpal. Proyek TOD kelolaan Jakarta River City nanti bakal menghasilkan akumulasi pendapatan usaha Rp 9,3 triliun dan laba bersih Rp 2,8 triliun. "Secara keseluruhan kami memperkirakan periode proyek ini tujuh hingga delapan tahun," kata Bambang Sumargono, Direktur Utama PT Urban Jakarta Propertindo Tbk saat dihubungi KONTAN, Kamis (23/4).
Namun tak cuma Urban Jakarta yang berpotensi menikmati pundi-pundi bisnis tersebut. Pasalnya, sisa 48,99% saham Jakarta River City merupakan milik PT Wijaya Karya Realty.
Adapun sebelum benar-benar menadah pendapatan, Jakarta River City memiliki banyak pekerjaan rumah untuk merealisasikan TOD yang terletak di dekat Stasiun LRT Ciliwung, Jalan M. T. Haryono, Jakarta. Langkah pertama, mereka menormalisasi Sungai Ciliwung dengan lebar 30 meter dan panjang 500 meter agar bisa mendapatkan izin peningkatan koefisien lantai bangunan (KLB) dan perubahan zona peruntukan lahan.
Menurut rancang bangun, proyek TOD Stasiun LRT Ciliwun berada di atas tanah seluas 6 hektare (ha). Komposisi pengembangannya kelak terdiri dari delapan menara apartemen, satu area komersial dan satu perkantoran. Jakarta River City menargetkan tahun depan sudah bisa memasarkan proyek.
Sebelum mengakuisisi proyek TOD kelolaan Jakarta River City, Urban Jakarta sudah memiliki empat proyek TOD lain yang kini dalam tahap pembangunan. Keempatnya meliputi Gateway Park (Bekasi) dan Urban Signature (Ciracas) yang merupakan kerjasama operasi (KSO) dengan PT Adhi Commuter Property. Dua proyek lain yaitu Urban Sky dan Urban Suite yang sama-sama berada di Bekasi, Jawa Barat.
Sejalan dengan pengembagan sejumlah proyek, Urban Jakarta yakin pendapatan tahun ini masih mungkin tumbuh di tengah pandemi Covid-19. "Kami akan tetap mempertahankan pertumbuhan bisnis pada tahun ini setelah pada 2019 berhasil membukukan peningkatan kinerja signifikan," tutur Bambang.
Pendapatan Urban Jakarta tahun lalu naik 31,84% year on year (yoy) menjadi Rp 438,56 miliar. Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih tumbuh 2,5 kali lipat menjadi Rp 119,23 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News