Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Untuk dapat meningkatkan kinerja penjualan alat beratnya, PT Kobexindo Tractors Tbk mencari sumber pendaaan dari Letter of Credit (LC) perbankan.
Direktur Keuangan PT Kobexindo Tractors Tbk, Martio menjelaskan pertengahan Februari 2019, salah satu bank swasta yakni BCA setuju memberikan fasilitas L/C kepada Kobexindo senilai US$ 10 juta. Dengan demikian dalam 12 bulan terakhir BCA telah memberikan fasilitas L/C kepada emiten berkode saham KOBX ini sebesar US$ 35 juta.
“Fasilitas L/C tersebut kami gunakan untuk memenuhi permintaan alat berat dari pelanggan kami,” kata Martio kepada KONTAN, Kamis (4/4).
Sedangkan untuk pengeluaran belanja modal atau capex KOBX akan berasal dari dana internal. Martio menjelaskan nilainya tidak signifikan karena hanya akan digunakan untuk membiayai kegiatan operasional.
Sementara itu manajemen KOBX menilai bisnis alat berat di 2019 diprediksi tidak sekencang tahun sebelumnya. Menurut Martio pertumbuhan alat berat mulai menanjak pada periode akhir 2016 kemudian memasuki fase booming di 2017 dan mencapai puncaknya pada 2018 lalu. “Kondisi tersebut mengikuti membaiknya harga dan permintaan komoditas aneka tambang khususnya batu bara,” jelasnya.
Adapun tantangan di 2019 lebih menantang terkait pengurangan permintaan batu bara di Cina, pergerakan harga yang volatile dan tahun politik. “Sedangkan katalis positif pertumbuhan kami nilai dari pemenuhan batu bara dalam negeri yang diperkirakan naik karena mulai beroperasinya beberapa PLTU serta peremajaan unit alat berat yang dilakukan oleh pelaku tambang,” paparnya.
Melihat kondisi tersebut, KOBX menargetkan pertumbuhan pendapatan 10% di 2019. Target tersebut berbeda jauh ketimbang kenaikan pendapatan KOBX pada 2018. Dalam laporan keuangan tahun 2018, pendapatan KOBX sebesar US$101,50 juta. Jumlah itu naik 35,6% dibandingkan pendapatan tahun 2017 yakni sebesar US$ 74,87 juta. Dimana pencapaian ini merupakan rekor pendapatan tertinggi KOBX dalam 6 tahun terakhir.
Pendapatan terbesar tercermin dari angka pertumbuhan segmen penjualan alat berat. Dimana pada tahun 2018 segmen ini tumbuh menjadi US$ 78,71 juta. Atau naik 24,39% dari periode tahun 2017 sebesar US$ 63,28 juta.
Alhasil laba bersih Kobexindo pada tahun 2018 tercatat sebesar US$ 2,96 juta. Atau naik dari periode tahun 2017 sebesar US$ 1,5 juta. Salah satu strategi perusahaan yang akan diambil yakni menawarkan produk-produk baru. “Kami akan memperkuat lini produk guna merebut pasar baik itu alat berat maupun kendaraan niaga,” kata Martio. Sayangnya detail ekspansi ini belum dapat disampaikan kepada KONTAN.
Untuk saat ini manajemen Kobexindo akan menawarkan produk unggulan seperti Doosan excavator DX800 di kelas 80 ton, dan Doosan Excavator DX500di kelas 50 ton.Untuk melengkapi kebutuhan fleet pengangkutan batu bara Kobexindo juga menawarkan produk unggulan Dump Truck NHL Terex.
“Selain mengoptimalkan peluang di penjualan unit alat berat, kami juga akan mengoptimalkan pendapatan dari segmen bisnis lain yang kami miliki seperti segmen penjualan suku cadang, segmen jasa perbaikan (maintenance) dan segmen sewa (alat berat dan sewa bangunan),” katanya.
Catatan saja berdasarkan kontribusi pendapat per segmen, segmen penjualan alat berat memberikan kontribusi tertinggi bagi KOBX, yakni 77,55% terhadap total pendapatan pada 2018. Segmen bisnis dengan kontribusi terbesar kedua adalah, segmen penjualan suku cadang yang berkontribusi sebesar 14,21% dengan penjualan sebesar US$14,42 juta sepanjang 2018.
Kontribusi segmen jasa perbaikan atau maintenance tercatat sebesar 4,25% atau senilai US$4,32 juta dan pendapatan sewa alat berat berkontribusi sebesar 3,25% atau menyumbangkan pendapatan sebesar US$3,30 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News