Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca kejadian gempa bumi berkekuatan 6,2 SR yang mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat dan sekitarnya pada Jumat (15/1) 01.28 pagi WITA, PT Pertamina (Persero) memastikan sarana dan fasilitas (sarfas) khususnya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di wilayah Majene dan sekitarnya dalam kondisi aman.
Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR VII Pertamina Laode Syarifuddin Murasli menyampaikan, Pertamina terus memantau kondisi operasional di Mamuju, Majene, dan sekitarnya terutama yang paling dekat dengan pusat gempa.
“Untuk saat ini semua Lembaga Penyalur Pertamina tidak ada kerusakan sarfas berarti dan penyaluran normal seperti biasa. Apabila ada update akan kami sampaikan,” ujar Laode dalam siaran pers yang diterima Kontan, Jumat (15/1).
Baca Juga: ESDM tetapkan standar kualitas PV Silikon Kristalin guna tingkatkan kualitas EBT
Selain itu, beberapa sarfas di wilayah terdekat yaitu Kabupaten Mamuju terpantau dalam kondisi aman. DPPU Tampa Padang, 1 SPPBE, 6 Agen LPG PSO, dan 8 SPBU di Mamuju dalam kondisi aman. Selain itu, di Majene 3 Agen LPG PSO dan 3 SPBU juga beroperasi normal. Masing - masing sarfas dapat beroperasi normal.
Pertamina terus memantau situasi terkini di wilayah Majene dan sekitarnya serta berkoordinasi dengan pihak BPBD dan aparat terkait setempat untuk memastikan penyaluran BBM ke SPBU berjalan dengan lancar tanpa kendala dan terus bersiaga terhadap kemungkinan gempa susulan di wilayah tersebut.
“Untuk antisipasi supply point BBM dan LPG kita akan lakukan pola RAE dari FT Donggala dan Depot LPG Mini. Donggala dari jalur utara dan IT Makassar dan FT Parepare dari jalir selatan. Untuk mencegah kelangkaan LPG kami juga akan lakukan operasi pasar,” pungkas Laode.
Selanjutnya: Menanti eksplorasi oleh pemerintah, lelang WKP panas bumi baru dimulai pada 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News