kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.643   161,00   0,96%
  • IDX 6.786   36,80   0,55%
  • KOMPAS100 982   8,05   0,83%
  • LQ45 764   6,39   0,84%
  • ISSI 216   1,47   0,68%
  • IDX30 396   3,20   0,81%
  • IDXHIDIV20 471   1,01   0,22%
  • IDX80 111   0,87   0,79%
  • IDXV30 115   0,51   0,44%
  • IDXQ30 130   1,00   0,77%

Vale Indonesia (INCO) Merevisi RKAB Blok Bahodopi, Ini Alasannya


Rabu, 30 April 2025 / 12:39 WIB
Vale Indonesia (INCO) Merevisi RKAB Blok Bahodopi, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Vale Indonesia Tbk (INCO) tengah merevisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) khususnya untuk area penambangan Bahodopi. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/rwa.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) tengah merevisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) khususnya untuk area penambangan dan pengolahan nikel di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Indonesia atau Blok Bahodopi.

 Revisi ini dilakukan untuk mengamankan sekitar 2 juta ton bijih nikel laterit, khususnya jenis saprolit dari blok tersebut.

"Perseroan tengah menyusun revisi RKAB untuk mengamankan sekitar 2 juta ton bijih saprolit tambahan dari blok Bahodopi," ungkap Abu Ashar, Wakil Presiden Direktur dan Chief Operation and Infrastructure Officer Vale Indonesia Melalui keterangan tertulis, Rabu (30/4)

Dengan kemajuan terkini dalam pengembangan tambang di Bahodopi, Vale mengungkap optimisme bahwa operasi akan dimulai lebih awal sekitar akhir kuartal kedua tahun ini atau pada awal kuartal tiga tahun ini.

Baca Juga: Produksi Nikel Matte Vale Indonesia (INCO) Turun pada Kuartal I-2025, Ini Penyebabnya

Adapun dari sisi produksi, sepanjang kuartal pertama tahun ini Vale mencatat telah memproduksi nikel dalam matte sebesar 17.027 metrik ton.

Jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, produksi mengalami penurunan sebesar 6% dari volume sebelumnya sebesar 18.199 metrik ton.

Vale juga tercatat telah mengirimkan 17.096 ton nikel matte dan mencatat penjualan sebesar US$ 206,5 juta pada kuartal I-2025, atau turun dari US$ 241,8 juta pada kuartal keempat tahun 2024, ini yang disebabkan oleh jumlah pengiriman dan harga nikel rata-rata yang lebih rendah.

Harga rata-rata yang direalisasikan pada kuartal I-2025 adalah US$ 11.932 per ton, mencerminkan perubahan yang lebih rendah 6% dibandingkan dengan harga pada periode sama tahun lalu.

Baca Juga: Tarif Royalti Nikel Naik, Vale Indonesia (INCO) Siapkan Langkah Antisipasi

Selain penjualan nikel matte, untuk pertama kalinya Perseroan menjual sekitar 80.000 ton bijih saprolit secara komersial kepada pembeli domestik, yang menandai sumber pendapatan yang lebih beragam dan prospek pertumbuhan yang positif bagi operasi perusahaan.

"Jumlah penjualan ini akan meningkat secara bertahap dalam beberapa bulan mendatang, menyusul persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) pada akhir tahun 2024, sebagai bagian dari 290.000 ton yang kami targetkan untuk diselesaikan pada paruh pertama tahun 2025," tambahnya.

Selanjutnya: Strategi Diversifikasi Ekspor Bantu MARK Jaga Stabilitas Penjualan Kuartal I-2025

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Besok 1 Mei 2025 Tentang Keuangan dan Karir, Sagitarius Beruntung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×