Reporter: Rashif Usman | Editor: Tendi Mahadi
"Kami akan terus memperhatikan kondisi makro terutama daya beli masyarakat, pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan juga harga-harga komoditi yang akan mempengaruhi penjualan dan juga biaya produksi," tuturnya.
Billy menerangkan, persaingan di industri kecantikan kini semakin intens dengan kehadiran sejumlah brand-brand baru di sepanjang tahun 2022 dan 2023.
"Dan tidak menutup kemungkinan kehadiran pemain-pemain baru di 2024 nanti. Namun, munculnya para pemain baru juga merupakan indikator dari betapa menariknya pasar personal care di Indonesia," tegasnya.
Untuk itu, perseroan akan terus memantau dan beradaptasi dengan perubahan yang ada guna memastikan pertumbuhan dan profitabilitas yang selama ini terbangun dapat ditingkatkan ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News