Reporter: Rashif Usman | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten manufaktur kosmetik, PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) optimistis pendapatannya bertumbuh tahun depan. VICI menargetkan pendapatan perseroan bisa tumbuh double digit.
"Pertumbuhan pendapatan kami proyeksikan tumbuh double digit dengan margin laba bersih minimal sama dengan tahun 2023. Dengan semua rencana yang sudah kami susun, kami tetap memandang bisnis kosmetik dan perawatan tubuh masih bagus peluangnya," ujar Direktur Utama PT Victoria Care Indonesia, Billy Hartono Salim kepada Kontan, Kamis (28/12).
VICI memiliki sejumlah strategi bisnis untuk mencapai target pendapatan tersebut. Di antaranya, menggencarkan inovasi dan produk baru ke pasar untuk menjawab permasalahan konsumen dan melakukan branding dan promosi baik offline maupun online.
"Perseroan melihat bahwa media online mampu meningkatkan brand awareness dengan lebih cepat dan efektif menjangkau target pasar yang dituju," katanya.
Baca Juga: Keuangan Seret, Pelangi Indah Canindo (PICO) Jual Aset Gudang ke Perusahaan Afiliasi
VICI juga akan memperkuat merek-merek dagang unggulannya di tiga kategori utama yakni perawatan tubuh, rambut dan kulit dari berbagai merek di bawah naungan perseroan, seperti Herborist, CBD Professional, Nuface dan lainnya.
Billy menyampaikan, VICI terus memperluas jalur distribusi yang diharapkan mampu mendekatkan pasar kepada produk-produk Perseroan dan memastikan eksistensi yang kuat dari produk-produk Perseroan, baik di tingkat grosir maupun retail.
"Kami optimis dan akan terus berusaha untuk membawa perseroan mencatatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan tahun 2023. Salah satu faktornya adalah keberhasilan perseroan dalam beberapa tahun terakhir ini sukses membaca dan mengikuti perkembangan tren pasar dan meluncurkan produk-produk dan inovasi baru yang diterima dengan baik oleh masyarakat luas," jelasnya.
Menilik ke tahun 2022, lanjut Billy, perseroan juga telah mengambil langkah strategis untuk mengalokasikan sumber sumber daya pemasarannya ke tim digital marketing untuk berbagai kebutuhan, mulai dari analisis data, branding, hingga proses kreatif pembuatan konten untuk mempromosikan campaign produk-produk Perseroan.
"Beberapa produk yang diluncurkan sukses menyita perhatian publik dan menjadi produk viral di media sosial yang membuat kami mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi, baik dari dalam atau luar negeri. Hal ini berpengaruh juga pada awareness merek-merek di bawah naungan Perseroan yang semakin meningkat," terangnya.
Baca Juga: Depo Bangunan (DEPO) Incar Pertumbuhan Laba Naik 25% pada 2024
"Kami juga optimistis kebutuhan akan produk-produk perawatan tubuh, rambut, dan kulit akan terus meningkat dan semakin menjadi kebutuhan utama. Peluang pasar di segmen-segmen ini masih sangat besar," tambahnya.
Billy mengakui, ke depan perseroan akan menghadapi sejumlah tantangan yang didominasi oleh faktor eksternal, seperti perubahan kebijakan yang berdampak langsung atau tidak langsung pada industri serta kanal distribusi.
"Kami akan terus memperhatikan kondisi makro terutama daya beli masyarakat, pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan juga harga-harga komoditi yang akan mempengaruhi penjualan dan juga biaya produksi," tuturnya.
Billy menerangkan, persaingan di industri kecantikan kini semakin intens dengan kehadiran sejumlah brand-brand baru di sepanjang tahun 2022 dan 2023.
"Dan tidak menutup kemungkinan kehadiran pemain-pemain baru di 2024 nanti. Namun, munculnya para pemain baru juga merupakan indikator dari betapa menariknya pasar personal care di Indonesia," tegasnya.
Untuk itu, perseroan akan terus memantau dan beradaptasi dengan perubahan yang ada guna memastikan pertumbuhan dan profitabilitas yang selama ini terbangun dapat ditingkatkan ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News