Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
Berdasarkan website perseroan, perusahaan telekomunikasi ini telah menjangkau Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera.
Dari rencana ekspansi tersebut, manajemen bilang pembangunan sarana infrastruktur telekomunikasinya itu 90% merupakan micro cell pole (MCP). Sekedar informasi, MCP adalah tower dengan ketinggian sekitar 25 meter.
Baca Juga: Gandeng Facebook, Bali Towerindo (BALI) sediakan platform express wifi
"Karena banyak juga sekarang beberapa operator yang bangun tidak menggunakan radio microwave tapi fiber optic, sehingga ketinggian bukan jadi isu lagi karena biasanya ketinggian untuk close radio microwafe sekarang lebih fokus ke coverage aja," paparnya.
Yota kembali menjelaskan, dengan rencana tersebut perseroan membidik kinerja yang lebih baik di tahun ini. Sayang, ia enggan merincikannya.
Namun, ia menyebutkan dari sisi EBITDA tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. "Tahun 2019, kami menutup EBITDA di sekitar 56% dan tahun ini kami akan menutup EBITDA di 65%," tuturnya.
Baca Juga: Bali Towerindo (BALI) rilis obligasi tahap I senilai Rp 800 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News