Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Patra Niaga mengungkapkan bahwa tiga badan usaha swasta membuka peluang untuk melanjutkan pembelian base fuel atau bahan bakar minyak (BBM) murni dari perusahaan pelat merah tersebut.
Hal tersebut berdasarkan hasil pertemuan dengan lima badan usaha swasta di kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, Jakarta, pada Jumat (3/6/2024) lalu.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, mengatakan bahwa tiga badan usaha yang sepakat menindaklanjuti pembelian base fuel adalah PT Vivo Energy Indonesia (Vivo), PT Aneka Petroindo Raya (APR) atau BP-AKR, dan PT AKR Corporindo.
"VIVO, APR, dan AKR sudah sepakat untuk menindaklanjuti pembicaraan lebih teknis dan tindak lanjut tahap selanjutnya," ujar Roberth kepada Kompas.com, Senin (6/10/2025).
Baca Juga: Pencampuran Etanol Dongkrak Oktan BBM, Pertamax Green 95 Jadi Uji Coba Awal
Ia menjelaskan bahwa terdapat beberapa poin kesepakatan Pertamina dengan ketiga badan usaha swasta tersebut.
Kemudian, mereka menyampaikan kebutuhan komoditas yang dibutuhkan dan membahas kesepakatan terkait spesifikasi produk, key terms, serta syarat dan ketentuan umum (general terms and conditions/GTC).
Selanjutnya, Pertamina akan menyampaikan kembali spesifikasi produk yang dapat memenuhi persyaratan semua badan usaha swasta dan key terms, termasuk joint surveyor untuk dikonfirmasi oleh badan usaha swasta terkait.
"Apabila badan usaha swasta setuju, maka akan dilaksanakan proses pengadaan komoditas tersebut," ucap Roberth.
Setelahnya, pemenang pengadaan akan disampaikan kepada badan usaha swasta dalam lingkup penyedia kargo, best price, dan volume kargo.
Baca Juga: Terus Koordinasi Intensif, BP-AKR Upayakan Terpenuhinya Pasokan Base Fuel
Jika badan usaha swasta sepakat, maka akan dibicarakan terkait aspek komersial secara business to business (B2B) dan joint inspection yang dilakukan. "Tahap akhir adalah pengiriman kargo yang sudah disepakati sekitar di minggu ketiga Oktober," ungkapnya.
Roberth menegaskan bahwa proses tersebut berjalan dengan kesepakatan dari tiga badan usaha swasta, karena pengiriman kargo dalam satu pengadaan yang sama tidak terpisah-pisah.
"Kembali Pertamina menyampaikan bahwa dengan semangat kolaborasi berdasarkan niat baik untuk memberikan pelayanan pada masyarakat, ini untuk disikapi dengan bijak dan positif, sesuai arahan dari pemerintah," tutup dia.
Selanjutnya: Pencampuran Etanol Dongkrak Oktan BBM, Pertamax Green 95 Jadi Uji Coba Awal
Menarik Dibaca: Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (7/10) dari BMKG
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News