kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   -2.000   -0,09%
  • USD/IDR 16.633   -23,00   -0,14%
  • IDX 8.071   27,26   0,34%
  • KOMPAS100 1.115   1,03   0,09%
  • LQ45 783   -1,20   -0,15%
  • ISSI 284   1,67   0,59%
  • IDX30 411   -0,03   -0,01%
  • IDXHIDIV20 466   -1,32   -0,28%
  • IDX80 123   0,18   0,14%
  • IDXV30 133   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 130   0,01   0,01%

Vivo, BP-AKR Batal Beli BBM Pertamina, ESDM Jadwalkan Rapat Lagi Jumat (3/10)


Jumat, 03 Oktober 2025 / 06:11 WIB
Vivo, BP-AKR Batal Beli BBM Pertamina, ESDM Jadwalkan Rapat Lagi Jumat (3/10)
ILUSTRASI. Pengendara sepeda motor mengantre saat akan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Vivo, Jalan Dr Djunjunan, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (30/9/2022). SPBU Vivo kembali menaikkan BBM jenis Revvo 89, yang semula Rp 10.900 menjadi Rp 11.600. Meski harganya kembali naik, pengendara sepeda motor masih ramai datang ke SPBU Vivo, bahkan rela antre mengular sampai ke jalan raya. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Pertamina Patra Niaga menjual bahan bakar minyak (BBM) ke jaringan SPBU swasta masih belum menemukan titik terang.

Tiga pemain besar, yakni Vivo, BP-AKR, dan Shell, hingga kini belum melanjutkan pembelian base fuel dari perusahaan pelat merah tersebut.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaiman, menyampaikan pihaknya akan kembali menggelar rapat koordinasi bersama badan usaha SPBU swasta pada Jumat (3/10/2025).

Baca Juga: Batal Diserap SPBU Swasta, Pertamina Tenggak Sendiri BBM Pasokan Impor

“(Proses B2B masih lanjut) masih. Besok sore ada rapat, kami tiap Jumat rapat,” kata Laode di Kantor BPH Migas, Kamis (2/10/2025).

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga menegaskan bahwa proses business to business (B2B) antara Pertamina dengan badan usaha swasta masih terus berjalan.

“B2B-nya lagi dikomunikasikan. Itu kolaborasi antara swasta dengan swasta. Ya, masih berjalan,” kata Bahlil di Kantor BPH Migas.

Pertamina sebelumnya telah menyiapkan pasokan 100.000 barel untuk diserap oleh SPBU swasta. Vivo bahkan sempat sepakat membeli 40.000 barel base fuel pada 26 September 2025, namun kesepakatan tersebut batal.

“Vivo membatalkan untuk melanjutkan. Setelah setuju membeli 40.000 barel, akhirnya tidak disepakati,” jelas Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar, dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (1/10).

Baca Juga: Vivo Batal Beli BBM dari Pertamina, Bagaimana dengan Shell dan BP?

Achmad menegaskan pembatalan itu bukan karena kualitas produk, melainkan perbedaan spesifikasi.

Hasil uji laboratorium pada kargo MT Sakura berisi 100.000 barel RON 92 menunjukkan adanya kandungan etanol 3,5%, masih jauh di bawah batas ketentuan pemerintah sebesar 20%.

Namun, Vivo dan Aneka Petroindo Raya (APR)—joint venture BP dan AKR Corporindo Tbk—tetap mundur lantaran tidak sesuai dengan standar produk mereka.

Sementara itu, Shell memilih menunda pembelian karena terkendala proses birokrasi internal.

Selanjutnya: Shutdown AS Menyebabkan Tekanan pada Dolar Semakin Besar

Menarik Dibaca: Review Xiaomi 17 Pro Max Kenalkan Fitur Magic Back Screen, Cek Fungsinya di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×