Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Voksel Electric Tbk (VOKS) mengejar target pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 10% - 15% pada akhir 2025. Emiten yang bergerak di industri kabel ini bakal memacu penjualan di pasar dalam negeri maupun ekspor.
Direktur Utama Voksel Electric, Hua Shun menjelaskan untuk pasar dalam negeri, VOKS menggarap proyek-proyek ketenagalistrikan dari swasta maupun pemerintah. VOKS pun membidik proyek ketenagalistrikan baru, termasuk melalui lelang yang akan dilakukan oleh PT PLN (Persero).
"Aktivitas yang sedang dijalankan Voksel saat ini adalah proses persiapan mengikuti tender pengadaan di sektor ketenagalistrikan. Voksel optimistis dapat mencapai pertumbuhan pendapatan 10%-15% pada 2025, didukung oleh penjualan ke sektor swasta maupun pemerintah," ungkap Hua Shun kepada Kontan.co.id, Rabu (26/11/2025).
Selain penjualan ke proyek ketenagalistrikan, VOKS juga memperkuat segmen kabel free market untuk bisnis retail. Kombinasi dari dua segmen ini telah mengerek pendapatan VOKS selama periode sembilan bulan 2025, meski dengan level kenaikan yang masih single digit.
Pendapatan bersih VOKS tercatat meningkat 6,62% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 1,51 triliun menjadi Rp 1,61 triliun hingga kuartal III-2025. "Kenaikan ini terutama didorong oleh pertumbuhan penjualan pada segmen power cable dan market cable," terang Hua Shun.
Baca Juga: Voksel (VOKS) Bidik Peluang Permintaan Kabel dari Tender PLN dan RUPTL
Jika dirinci, pendapatan VOKS bersumber dari penjualan ke pasar lokal senilai Rp 1,58 triliun dan penjualan ekspor sebesar Rp 28,85 miliar. Penjualan VOKS ke pasar lokal tumbuh 6,04% (yoy). Sedangkan penjualan ke pasar ekspor melonjak sebanyak 43,46% (yoy).
Hua Shun bilang, penjualan ekspor VOKS menyasar pasar di wilayah Asia Pasifik, Timur Tengah, Eropa, Afrika, dan Amerika Selatan. "Selain didukung oleh penjualan ke dalam negeri, Voksel juga menargetkan peningkatan penjualan ekspor. Rencana ekspansi pasar ekspor terus diupayakan melalui peningkatan kapabilitas perusahaan yang lebih efisien," kata Hua Shun.
Peningkatan efisien operasional menjadi fokus VOKS pada sisa tahun ini. Sebab, meskipun pendapatan mengalami pertumbuhan, tapi VOKS justru berbalik menanggung kerugian hingga kuartal III-2025.
Merujuk laporan keuangan, beban pokok pendapatan VOKS meningkat 16,53% (yoy) menjadi Rp 1,48 triliun. Hasil ini memangkas laba kotor VOKS yang merosot sedalam 43,55% (yoy) dari Rp 235,88 miliar menjadi Rp 133,15 miliar.
Secara bottom line, VOKS pun berbalik menanggung rugi bersih sebesar Rp 18,36 miliar hingga September 2025. Sebagai perbandingan, VOKS masih bisa membukukan laba bersih sebesar Rp 2,83 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
"Tingkat profitabilitas turun signifikan. Penurunan ini disebabkan oleh tekanan kenaikan harga bahan baku dan ketidakpastian global," ungkap Hua Shun.
Baca Juga: Transisi ke Listrik Bersih Bawa Lompatan Efisiensi Produksi
Di samping kenaikan harga bahan baku, saat ini pelaku industri berhadapan dengan sejumlah tantangan. Termasuk dari sisi persaingan harga yang semakin kompetitif, serta ketidakpastian makro ekonomi yang masih membayangi.
Menghadapi tantangan tersebut, VOKS pun fokus pada peningkatan efisiensi operasional dan ekspansi pasar. "Voksel juga fokus pada peningkatan kapasitas sebagai upaya untuk memperluas segmen usaha, terutama pada kabel free market dan pasar ekspor," tandas Hua Shun.
Pada tahun ini, VOKS menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) secara selektif. Per kuartal III-2025, VOKS mengucurkan capex sebesar Rp 13,12 miliar.
Capex tersebut ditujukan untuk program peningkatan kapasitas produksi serta efisiensi operasional, yang porsi terbesarnya dialokasikan untuk pengadaan mesin dan peralatan produksi. "Anggaran 2025 yang disiapkan bersifat fleksibel dan akan disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan," tutup Hua Shun.
Baca Juga: Simak Strategi Voksel Electric (VOKS) untuk Memperbaiki Kinerja pada 2025
Selanjutnya: Rosan: Investasi Kelapa US$ 100 Juta Berpotensi Cetak 10.000 Lapangan Kerja pada 2026
Menarik Dibaca: Tayang 8 Januari, Film Suka Duka Tawa Rilis Official Trailer & Poster
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













