Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar dan harga batubara global yang tertekan pandemi covid-19 mendorong penurunan kinerja ekspor batubara Indonesia. Hingga Mei, volume dan nilai ekspor batubara tercatat anjlok dibanding tahun lalu.
Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM Sujatmiko mengungkapkan, hingga Mei 2020, realisasi volume ekspor batubara Indonesia sebesar 175,15 juta ton dengan nilai sebesar US$ 7,77 miliar.
Menurut dia, volume ekspor periode Januari-Mei 2020 turun 10% dibandingkan realisasi ekspor pada periode yang sama di tahun 2019 yang mencapai 193,82 juta ton. Dari segi nilai, ekspor periode Januari-Mei 2020 itu turun 18% dibandingkan realisasi ekspor pada peridoe yang sama tahun lalu, yang mencapai US$ 9,46 miliar.
Baca Juga: Mitsui hengkang, APLSI: Investor hindari bangun PLTU di Jawa karena oversupply
Sujatmiko bilang, penurunan kinerja ekspor tersebut disebabkan oleh melemahnya permintaan (demand) dari negara pengguna serta pelemahan harga akibat pandemi covid-19. "Ini menjadi PR untuk bagaimana mengamankan atau membuat stabil kinerja batubara kita," kata Sujatmiko dalam webinar yang digelar Selasa (30/6).
Penurunan kinerja ekspor batubara Indonesia tak lepas dari anjloknya permintaan negara-negara tujuan ekspor utama, yakni China, India, Korea Selatan dan Jepang. Bahkan secara global, impor batubara tahun 2020 oleh negara-negara pengguna diperkirakan bakal turun hingga 100 juta ton dibandingkan realisasi impor batubara tahun 2019.
Adapun prognosa ekspor Kementerian ESDM adalah sebesar 435 juta ton hingga akhir 2020. Jumlah itu turun 5% jika dibandingkan volume ekspor batubara tahun 2019. "Kita berharap, volume atau kinerja (ekspor batubara) kita masih bisa di atas 400 juta ton," sebutnya.
Baca Juga: DBS prediksi lima investasi teratas yang menarik di kuartal III 2020, apa saja?