Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Hendra menyatakan, kondisi pasar dan harga saat ini sangat menyulitkan perusahaan batubara, khususnya untuk perusahaan berskala kecil yang harga jualnya tidak menutupi ongkos produksi. Hendra membeberkan, di tengah pandemi covid-19, demand berkurang namun pasokan masih terus bertambah. Sebab, kinerja operasional atau produksi batubara relatif stabil dan tidak terganggu covid-19.
Untuk menyiasati kondisi oversupply itu, Hendra pun meminta agar pemerintah bisa mengendalikan produksi batubara di tahun ini. Meski begitu, Hendra mengatakan bahwa pengendalian produksi memang tidak mudah karena setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mempertahankan kinerja dan pasarnya.
"Kondisi sekarang sangat sulit. Sebagai eksportir terbesar, kita bisa berperan untuk supply cut, bagaimana produksi dikendalikan," sebut Hendra.
Baca Juga: Tren harga komoditas membaik, harga batubara berpotensi terus menanjak
Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, realisasi produksi batubara nasional hingga Mei mencapai 228 juta ton atau 42% dari target 550 juta ton di tahun 2020. Sedangkan realisasi domestic market obligation (DMO) hingga Mei sebesar 43,75 juta ton atau 28% dari target 155 juta ton. Namun hingga akhir tahun, proyeksi capaian DMO diperkirakan hanya menyentuh 141 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News