Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Suko bilang, penurunan volume pengangkutan tidak begitu signifikan, namun bisnis niaga gas sangat terpukul. Realisasi hingga Mei volume pengangkutan gas sebesar 1.987 mmscfd sedangkan volume niaga 822 bbtud.
"Volume pengangkutan bisnis kami turun kurang lebih 1,6%, memang masih belum terlalu berdampak. Tapi volume niaganya sangat terpukul, karena penjualan yang minus 17%. Industri-industri saat ini menurunkan pemakaiannya," jelas Suko.
Di saat yang bersamaan, sambungnya, PGN juga terus mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 89.K/2020 tentang harga gas khusus untuk tujuh sektor industri sebesar US$ 6 per mmbtu.
Saat ini PGN masih menyelesaikan perjanjian atau Letter of Agreement (LoA) di sisi hulu untuk bisa mendapatkan harga US$ 4 per mmbtu. Pararel dengan itu, kata Suko, PGN juga terus menyelesaikan penandatanganan side letter dengan konsumen agar bisa menikmati harga US$ 6 per mmbtu.
Baca Juga: Industri LNG terpuruk, SKK Migas: Butuh renegosiasi kontrak dan insentif
Suko menjelaskan, hingga sekarang PGN sudah merampungkan 9 LoA dari 17 pemasok gas bumi. Total volume yang sudah disepakati dalam LoA ialah sebesar 176 BBTUD dari total 379 BBTUD.
Sedangkan dari sisi hilir atau pelanggan, PGN telah menandatangani side letter dengan 183 dari 188 pelanggan gas bumi tertentu. Volume yang disepakati dalam side letter tersebut sebesar 345 BBTUD dari total 374 BBTUD.