kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   -10.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Wah! Investasi ruko masih bisa bikin untung


Selasa, 13 Maret 2012 / 18:35 WIB
Wah! Investasi ruko masih bisa bikin untung
ILUSTRASI. Warga berolahraga di sekitar Lapangan Puputan Margarana di Denpasar, Bali, Selasa (26/1/2021). Cuaca hari ini di Jawa dan Bali cerah berawan hingga hujan sedang, menurut prakiraan BMKG.


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Rumah toko alias ruko ternyata masih populer menjadi pilihan investasi properti, baik untuk dijual lagi maupun disewakan. Meskipun sudah merapat ke pinggiran kota, penjualan ruko diprediksi tetap laris manis.

Meyriana Kesuma, Manager Research konsultan properti Coldwell Banker Research and Consultancy mengungkapkan, ruko bisa menjadi pelengkap dari area komersial di kantong-kantong pinggiran kota. "Di jalan arteri sudah tidak ada (ruko), sekarang berkembangnya ke arah pinggiran," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (13/3).

Meyriana memberi contoh, lokasi perkembangan ruko itu sekarang mengarah ke wilayah Cengkareng, Jakarta Barat. Penjualan ruko yang masih positif terjadi karena adanya perubahan tren pemakaian ruko.

Tren ruko kini sudah bergeser dari semula untuk berdagang menjadi aktivitas komersial yang lebih kompleks. Ukurannya pun semakin besar, bisa sampai empat lantai.

Karena itu, Meyriana meramalkan pertumbuhan ruko tahun ini bakal tetap tinggi, karena pasarnya masih tetap ada. Sayangnya, ia enggan tidak menyebut berapa potensi pertumbuhannya. Meyriana hanya bilang, ruko merupakan salah satu investasi terbesar di sektor properti.

Senada dengan Meyriana, Nurul Yaqin, Direktur broker properti Ben Hokk Property juga berpendapat sama. Menurut Nurul, ruko selalu berdiri di daerah yang ekonominya sedang tumbuh. "Tidak ada yang membangun ruko dulu baru perumahan, yang ada sebaliknya," terangnya kepada KONTAN.

Menurut Nurul, ruko bahkan bisa lebih berkembang dibandingkan pusat perbelanjaan sekelas international trade center (ITC). Hal ini dikarenakan ruko bisa dibangun perorangan, tidak perlu menjadi pengembang skala besar.

"Ruko yang lebarnya 5 meter (m) bisa untuk bank, showroom mobil, atau showroom furniture," ujar Nurul. Sedangkan yang lebarnya lebih kecil biasa dipakai untuk laundry atau salon. Adapun panjang ruko biasanya antara 10 m sampai 15 m.

Hanya saja, jarang ada ruko yang langsung terisi penuh sejak peluncuran perdana. Butuh waktu dua tahun untuk mencapai okupansi diatas 50%. "Sebab kebanyakan pembeli ruko adalah investor, bukan end user. Mereka bisa menjual lagi atau menyewakan, dan itu butuh waktu," tambah Nurul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×