kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Wah! Nokia dan Rovio mencari bakat di Indonesia


Rabu, 25 Januari 2012 / 16:15 WIB
Wah! Nokia dan Rovio mencari bakat di Indonesia
ILUSTRASI. Migas. Kompas/Hendra A Setyawan (HAS) 23-08-2016


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Nokia Corporation, produsen peralatan telekomunikasi terbesar asal Finlandia menggalang kerjasama dengan perusahaan aplikasi games, Rovio, untuk mencari pembuat aplikasi games di Indonesia.

"Pengembang aplikasi di Indonesia punya potensi dan talenta. Karena itu, Rovio bekerjasama dengan Nokia untuk mendukung dan membantu pengembang aplikasi di Indonesia," jelas Peter Vesterbacka, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (25/1).

Asal tahu, Rovio merupakan perusahaan pengembang aplikasi games bernama Angry Birds. Dalam program mencari bakat di Indonesia, Rovio menawarkan pengembang aplikasi lokal membuat aplikasi games Angry Birds, tetapi dengan nuansa Indonesia.

Bagi peserta yang berniat membuat aplikasi Angry Birds ala Indonesia itu, Rovio akan memberikan masa waktu pembuatan aplikasi selama 30 hari. Jika aplikasinya menang, maka si pembuat aplikasi akan diajak Rovio magang ke kantor pusatnya di Finlandia, dengan tanggungan biaya dari Nokia.

Kompetisi mencari bakat ala Nokia dan Rovio itu mendapat sambutan positif dari Kementerian Telekomunikasi dan Informasi (Kemenkominfo). "Hal ini diharapkan menjadi contoh baik bagi perusahaan teknologi dan komunikasi lainnya yang ada di Indonesia," ungkap Ashwin Sasongko, Direktur Jenderal Aplikasi Teknologi Informatika, Kemenkominfo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×