kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wahana Interfood Nusantara akan fokus ke pasar domestik


Rabu, 11 September 2019 / 19:58 WIB
Wahana Interfood Nusantara akan fokus ke pasar domestik
Pabrik PT Wahana Interfood Nusantara Tbk


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -BANDUNG. Emiten produsen kakao dan cokelat dengan brand Schoko, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) masih akan fokus berekspansi di pasar domestik tahun ini.

Direktur Utama COCO, Reinald Siswanto mengungkapkan, porsi pasar domestik akan dicurahkan 99% dan sisanya menyasar pasar ekspor. "Untuk ekspor, kami memang tidak fokus ke sana walau ada network. Tapi sejak 2014, karena adanya Asean Free Trade Area (AFTA) kami jadi agak khawatir menentukan posisi, makanya kami switching ke pasar domestik. Kami juga akan merambah distribusi ke Indonesia Timur sebagai strategi penyebaran produk yang lebih rapat," jelas Reinald, Rabu (11/9).

Baca Juga: Wahana Interfood Nusantara (COCO) menggelar RUPSLB ungkap pemakaian dana IPO

Reinald menambahkan, adanya sedikit kekhawatiran pihaknya tidak bisa memenuhi permintaan cokelat untuk ekspor. Hal ini dilatarbelakangi karena pelanggan dalam negeri yng memesan produknya pernah mengalami indent sampai dua bulan. Ia ingin memastikan lead time produksi bisa lebih cepat. "Yang terpenting, kami ingin stok cokelat kami selalu ada dan siap," lanjutnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, selain membangun pabrik di kawasan Kabupaten Sumedang, emiten yang melantai di BEI pada Maret 2019 ini juga akan banyak membangun pusat distribusi di beberapa daerah, termasuk Bali, sebagai pintu utama penyebaran produk cokelatnya ke Indonesia bagian Timur. Saat ini, perseroan memiliki pabrik distribusi di Cakung dan Bandung.

Baca Juga: Wahana Interfood (COCO) raih kinerja baik berkat produk Compound Chocolate

Awalnya, dalam menjalankan distribusi dan ekspansi di pasar domestik, COCO banyak menjalankan pola B2B, dimana pihak yang bekerja sebagai pengusaha mengolah lagi produk cokelat dari COCO. Sementara saat ini, Reinald ingin pihaknya lebih agresif berekspansi secara B2C atau menyebarkan produk Schoko secara ritel.

"Kami juga masih bekerjasama dengan petani cokelat domestik. Kami beli biji cokelat dari Padang, Jember, Pulau Seram, dan Purwakarta. Karakter biji cokelatnya cocok dengan kami. Biji cokelat Indonesia ini sangat bagus kualitasnya," tutup Reinald.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×